Di kesempatan ini saya akan membahas tentang 3 tingkatan bahasa pemrograman dan sejarah perkembangannya. Di saat ini banyak kemudahan yang kita rasakan dikarenakan kemajuan tekhnologi yang kian hari semakin pesat dan tak terbendung. Kemajuan yang paling mencolok adalah kemajuan di bidang tekhnologi informasi, misalnya di bidang komputer. Kemajuan ini karena didukung oleh software dan sistem operasi yang kian hari semakin user friendly (mudah digunakan oleh user). Sistem operasi ataupun software tersebut dibuat dengan sebuah program, menggunakan bahasa pemrograman, oleh seorang programmer.
Dalam membuat software, seorang programer membuat sebuah alur logika atau skema pembuatan software menggunakan bahasa pemrograman, kemudian menyusun pernyataan-pernyataan yang dapat dimengerti atau diproses oleh CPU dan programmer itu sendiri, untuk mendapatkan sebuah output yang diinginkan. Hal ini disebut dengan istilah codding. Semakin pintar atau multifungsinya sebuah software, maka semakin panjang dan rumit program yang harus dibuat dalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman itu sendiri ada banyak jenis atau macamnya, dan setidaknya ada 3 tingkatan bahasa pemrograman yang dikenal komputer. Apa saja itu, dan bagaimana proses perkembangannya dari dulu hingga sekarang ?, Hal itu yang akan kita bahas di postingan kali ini.
Hingga saat ini sudah banyak jenis-jenis bahasa pemrograman yang berkembang di dunia. Di antaranya adalah bahasa C, C++, JAVA, Delphi, Visual Basic, Pascal dan lain-lain sebagainya. Setiap bahasa pemrograman mempunyai struktur dan karakteristik tersendiri. Namun itu belum akan saya bahas pada postingan kali ini. Karena sebelum itu kita perlu mengetahui dulu 3 tingkatan bahasa pemrograman dan sejarah perkembangannya. Tiga tingakatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. low level language
Yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah, merupakan bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa pemrogramana generasi pertama ini merupakan bahasa pemrograman yang sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin, dan hanya dimengerti oleh pembuatnya saja karena programnya berupa kode kode mesin. Bahasa pemrograman level rendah ini pertama kali muncul atau digunakan mulai sekitar tahun 1945. Ketika itu untuk membuat dan menjalankan suatu program dibutuhkan waktu yang lama dan itu pun sering dijumpai kesalahan-kesalahan. Program sangat sulit dibaca dan dibaca, sehingga pada saat itu sangat sedikit orang yang tertarik untuk menjadi programmer.
2. Midle level languanger
Yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke dua. Dalam bahasa ini seorang programmer sudah mulai bisa menggunakan bahasa sehari-hari, walaupun masih banyak susah dimengerti juga. Banyak perintah-perintah yang menggunakan inisial atau singkatan-singkatan seperti "MOV" yang berarti "MOVE" (pindah), "STO" yang berarti (STORE) dan lain-lain. Bahasa pemrograman yang tergolong dalam midle level ini adalah assembler.
3. High level Language
Yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke tiga dan selanjutnya. Ciri-cirinya yaitu bahasa pemrograman ini sudah terstruktur dengan baik, mudah dimengerti karena sudah menggunakan bahasa sehari-hari(--bahasa inggris tapi ya--), Bahasa pemrograman inilah bahasa pemrograman yang sekrang ini kita kenal, seperti C, C++, JAVA, PHP, Visual Basic, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Phyton, XML dan lain-lain sebagainya. Sudah begitu beragam dan bermacam-macam jenis sesuai karakter struktur dan kegunaannya.
Sejarah perkembangan Bahasa Pemrograman berdasarkan generasi-generasinya.
Untuk sejarah perkembangan bahasa pemrograman ini terbagi dalam 5 generasi, yaitu generasi bahasa mesin, generasi bahsa assembler, bahasa pemrograman tingkat tinggi, generasi problem oriented language, dan artivicial intelgence.
1. The first Generation : Bahasa Mesin atau level instruksi dan data
Yaitu bahsa pemrogrman generasi pertama. Pada generasi ini bahasa mesin atau level instruksi diberikan ke prosesor agar dapat bekerja. Ditemukan oleh Mauchly dan Eckert yaitu ENIAC (Electronik Numerical Integrator and Calculator), pada tahun 1945.
Ciri-cirinya :
= > Menggunakan kode-kode binner dengan basis dasar transistor. "On"=1, "OF"=0.
= > Sangat Rumi, sukar dihafal, lama.
= > Dikembangkan dengan bilangan oktal dan desimal.
2. The second Generation : Bahasa pemrograman assembler
Bahasa pemograman assembler sering juga disebut orang sebagai bahasa assembly. Pada generasi ini assembler mengubah atau menterjemahkan pernyataan bahasa pemrograman ke bahasa mesin. (Bahasa yang dimengerti manusia ke bahasa mesin). Penulian bahasa assembly sudah sangat jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan bahasa mesin, namun masih juga tampak terlalu sulit untuk orang awwam yang belum mengerti tentang Perangkat keras komputer karena beberapa variabel masih mengacu pada alamat port I/O atau register.
Ciri-cirinya :
= > Penyempurnaan dari bahasa mesin.
= > Sudah mulai memasukkan unsur bahasa inggris, walaupun sering berupa singkatan.
= > Bersifat Machine depent.
3. The third Generation : High level languange
Pada tahun 1950, bahasa pemrograman FORTRAN (Formula TRANslator) muncul dan sudah bersifat Machine independent. Ini adalah awal dikembangkannya bahasa pemrograman tingkat tinggi. Setelah itu mulai diikuti bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu seperti BASIC, COBOL, PL/1, PASCAL, PROLOG, C, JAVA, ALGOL, dan lain-lain.
Ciri-cirinya :
Pemrosesan program oleh komputer sudah meliputi
= > Compilation
= > Link
= > Execution
4. The Fourt Generation : Problem orientend Language
Bahasa pemrograman generasi ke empat atau lebih dikenal dengan sebutan 4GL, yaitu bahasa pemrograman yang sudah menggunakan pendekatan nonprosedural. Artinya, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara mendetail tentang bagaiamana mendapatkannya. Bahasa pemrograman di generasi ini dirancang untuk meminimalisir waktu dalam pembuatan program sehingga dapat lebih meningkatkan produktivitas.
Istimewanya, bahasa pemrograman di generasu ini dapat juga digunakan oleh seorang programmer newbe yang belum sepenuhnya mengetahui hal-hal tekhnis tentang pemrograman tanpa bantuan programmer professional. Contohnya yaitu pemrogrammer dapat membuat program dengan Microsoft Acces di linkungan PC dengan mudah.
5. The Fifth Generation : Artifial Intelegence
Bahasa pemrograman generasi ke lima atau sering dikenal dengan sebuat 5GL, merupakan bahasa-bahasa pemrograman yang diciptakan untuk menangani kecerdasan buatan (artfial intelegence). Kecerdasan buatan yang dimaksud adalah disiplin cabang ilmu komputer yang khusus berkonsentrasi pada pembelajaran mengenai cara komputer meniru kecerdasan manusia. Hal ini dilakukan dengan cara pengembangan "Natural language processing" atau pemrosesan bahasa alami, yaitu bagaimana caranya mengatur komputer agar bisa berkomunikasi degan manusia menggunakan bahasa manusia dan bukan bahasa komputer. Misalnya bahasa Inggris, jepang, Arab, Indonesia, Jerman dan lain-lain sebagainya.
Contoh pengaplikasian bahasa pemrograman generasi ke 5 yaitu :
= > Pengendalian robotika dan sensor mata.
= > Aplikasi sisten pakar (Expert System), rekayasa meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa
menghasilkan pemikiran yang setara dengan pakar yang ditiru. Itu sudah mulai dikembangkan sekarang.
Contoh bahasa pemrograman generasi ke 5 yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan adalah :
= > PROLOG
= > LISP
Demikianlah sahabat reader pembahasan saya kali ini mengenai
1. low level language
Yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah, merupakan bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa pemrogramana generasi pertama ini merupakan bahasa pemrograman yang sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin, dan hanya dimengerti oleh pembuatnya saja karena programnya berupa kode kode mesin. Bahasa pemrograman level rendah ini pertama kali muncul atau digunakan mulai sekitar tahun 1945. Ketika itu untuk membuat dan menjalankan suatu program dibutuhkan waktu yang lama dan itu pun sering dijumpai kesalahan-kesalahan. Program sangat sulit dibaca dan dibaca, sehingga pada saat itu sangat sedikit orang yang tertarik untuk menjadi programmer.
2. Midle level languanger
Yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke dua. Dalam bahasa ini seorang programmer sudah mulai bisa menggunakan bahasa sehari-hari, walaupun masih banyak susah dimengerti juga. Banyak perintah-perintah yang menggunakan inisial atau singkatan-singkatan seperti "MOV" yang berarti "MOVE" (pindah), "STO" yang berarti (STORE) dan lain-lain. Bahasa pemrograman yang tergolong dalam midle level ini adalah assembler.
3. High level Language
Yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke tiga dan selanjutnya. Ciri-cirinya yaitu bahasa pemrograman ini sudah terstruktur dengan baik, mudah dimengerti karena sudah menggunakan bahasa sehari-hari(--bahasa inggris tapi ya--), Bahasa pemrograman inilah bahasa pemrograman yang sekrang ini kita kenal, seperti C, C++, JAVA, PHP, Visual Basic, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Phyton, XML dan lain-lain sebagainya. Sudah begitu beragam dan bermacam-macam jenis sesuai karakter struktur dan kegunaannya.
Sejarah perkembangan Bahasa Pemrograman berdasarkan generasi-generasinya.
Untuk sejarah perkembangan bahasa pemrograman ini terbagi dalam 5 generasi, yaitu generasi bahasa mesin, generasi bahsa assembler, bahasa pemrograman tingkat tinggi, generasi problem oriented language, dan artivicial intelgence.
1. The first Generation : Bahasa Mesin atau level instruksi dan data
Yaitu bahsa pemrogrman generasi pertama. Pada generasi ini bahasa mesin atau level instruksi diberikan ke prosesor agar dapat bekerja. Ditemukan oleh Mauchly dan Eckert yaitu ENIAC (Electronik Numerical Integrator and Calculator), pada tahun 1945.
Ciri-cirinya :
= > Menggunakan kode-kode binner dengan basis dasar transistor. "On"=1, "OF"=0.
= > Sangat Rumi, sukar dihafal, lama.
= > Dikembangkan dengan bilangan oktal dan desimal.
2. The second Generation : Bahasa pemrograman assembler
Bahasa pemograman assembler sering juga disebut orang sebagai bahasa assembly. Pada generasi ini assembler mengubah atau menterjemahkan pernyataan bahasa pemrograman ke bahasa mesin. (Bahasa yang dimengerti manusia ke bahasa mesin). Penulian bahasa assembly sudah sangat jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan bahasa mesin, namun masih juga tampak terlalu sulit untuk orang awwam yang belum mengerti tentang Perangkat keras komputer karena beberapa variabel masih mengacu pada alamat port I/O atau register.
Ciri-cirinya :
= > Penyempurnaan dari bahasa mesin.
= > Sudah mulai memasukkan unsur bahasa inggris, walaupun sering berupa singkatan.
= > Bersifat Machine depent.
3. The third Generation : High level languange
Pada tahun 1950, bahasa pemrograman FORTRAN (Formula TRANslator) muncul dan sudah bersifat Machine independent. Ini adalah awal dikembangkannya bahasa pemrograman tingkat tinggi. Setelah itu mulai diikuti bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu seperti BASIC, COBOL, PL/1, PASCAL, PROLOG, C, JAVA, ALGOL, dan lain-lain.
Ciri-cirinya :
Pemrosesan program oleh komputer sudah meliputi
= > Compilation
= > Link
= > Execution
4. The Fourt Generation : Problem orientend Language
Bahasa pemrograman generasi ke empat atau lebih dikenal dengan sebutan 4GL, yaitu bahasa pemrograman yang sudah menggunakan pendekatan nonprosedural. Artinya, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara mendetail tentang bagaiamana mendapatkannya. Bahasa pemrograman di generasi ini dirancang untuk meminimalisir waktu dalam pembuatan program sehingga dapat lebih meningkatkan produktivitas.
Istimewanya, bahasa pemrograman di generasu ini dapat juga digunakan oleh seorang programmer newbe yang belum sepenuhnya mengetahui hal-hal tekhnis tentang pemrograman tanpa bantuan programmer professional. Contohnya yaitu pemrogrammer dapat membuat program dengan Microsoft Acces di linkungan PC dengan mudah.
5. The Fifth Generation : Artifial Intelegence
Bahasa pemrograman generasi ke lima atau sering dikenal dengan sebuat 5GL, merupakan bahasa-bahasa pemrograman yang diciptakan untuk menangani kecerdasan buatan (artfial intelegence). Kecerdasan buatan yang dimaksud adalah disiplin cabang ilmu komputer yang khusus berkonsentrasi pada pembelajaran mengenai cara komputer meniru kecerdasan manusia. Hal ini dilakukan dengan cara pengembangan "Natural language processing" atau pemrosesan bahasa alami, yaitu bagaimana caranya mengatur komputer agar bisa berkomunikasi degan manusia menggunakan bahasa manusia dan bukan bahasa komputer. Misalnya bahasa Inggris, jepang, Arab, Indonesia, Jerman dan lain-lain sebagainya.
Contoh pengaplikasian bahasa pemrograman generasi ke 5 yaitu :
= > Pengendalian robotika dan sensor mata.
= > Aplikasi sisten pakar (Expert System), rekayasa meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa
menghasilkan pemikiran yang setara dengan pakar yang ditiru. Itu sudah mulai dikembangkan sekarang.
Contoh bahasa pemrograman generasi ke 5 yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan adalah :
= > PROLOG
= > LISP
Demikianlah sahabat reader pembahasan saya kali ini mengenai
3 Tingkatan Bahasa Pemrograman dan sejarah perkembanganya
Semoga dapat dimengerti dan difahami dengan baik, dan semogar bermanfaat sehingga bisa menambah wawasan pengetahuan kita bersama. Sekian, sampai jumpa di postingan saya selanjutnya ..!! Wassalam.. :)
Post a Comment