Salam Sahabat Reader..
Di kesempatan ini Ubung Style akan membahas tentang Perkembangan Jenis-jenis Operating System Komputer, menyambung dari bahasan sebelumnya di postingan Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi yang telah membahas beberapa hal berikut :
Fungsi Sistem operasi untuk mempermudah kerja user, Fungsi Sistem Operasi sebagai alat resourch allocator, dan Fungsi sistem operasi sebagai kernel / program yang berjalan setiap waktu tanpa henti.Nah kali ini kita akan membahas masih seputar informasi dasar pengenalan sistem Operasi Komputer, yang berkembang dari dulu hingga sekarang, yaitu jenis-jenisnya. Diantara jenis-jenis Sistem Operasi Komputer yang akan kita bahas nantinya adalah :
"Sistem Mainframe, Sistem Batch Multiprogram, Sistem Time Sharing, Sistem Desktop, Sistem Terdistribusi, Sistem Terklaster, Sistem Real Time, dan Sistem Handheld ".
Materi ini saya dapatkan dari perkuliahan SEMESTER II di kampus saya, dan akan coba saya uraikan ulang kepada sobat reader, semoga bermanfaat. Oke langsung saja kita bahas satu persatu.
1. Sistem Mainframe
Sitem Mainfram adalah syitem komputer terdahulu yang berbentuk mesin besar. Perangkat input yang digunanakan berupa card reader dan tape drive, yang untuk menjalankan sistem ini digunakan suatu console. Sedangkan perangkat output yang digunakan berupa line printer, tape drive dan card punch.
Sistem operasi pada komputer mainframe sangat sederhana. task utama mengontrol secara otomatis dari satu job ke job berikutnya. Cara kerjanya seperti ini, user menyiapkan job yang terdiri dari program, data dan beberapa informasi kontrol yang dikirim ke operator komputer, kemudian beberpa waktu berikutnya output ditampilkan. Output berupa hasil program, apabila terjadi eror memory dan register akan berisi kosong.
Sistem operasi seperti ini selalu residen di memory yang disebut "resident monitor". Ini adalah gambaran layout dari sistem batch sederhana.
Untuk meningkatkan kecepatan proses, job yang sama perlu dikumpulkan bersama (batch), dan dijalankan oleh komputer sebagai satu kempok. Untuk menghindari adanya waktu terbuang (nganggur) CPU, maka kemudian dikembangkan suatu tekhnik mengurutukan kerja job secara otomatis, sehingga mampu mentransfer kontrol dari suat job ke job berikutnya. Inilah bentuk System operasi pertama kali.
2. Sistem Batch Multiprogram
Pada Sistem Batch Multiprogram ini, beberapa job dikumpulkan oleh sistem operasi pada memory utama pada waktu yang sama. Jumlah job dapat disimpan secara bersama-sama pada memory biasanya lebih kecil daripada jumlah job yang dapat berada pada job pool. Job Pool adalah bagian yang berisi kumpulan job-job yang sudah siap untuk dieksekusi.
Pada sistem multiprogram, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk menejemen memory, penjadwalan CPU dan manajemen disk. Sistem operasi multiprogram menyediakan supply untuk I/O routine. Sistem harus mengalokasikan memory ke beberapa job.
Beberapa job-job yang sudah siap dieksekusi akan dipilih oleh sistem job mana yang akan diksekusi terlebih dahulu oleh CPU. Selain itu juga system harus mengalokasikan perangkat apa saja yang diperlukan setiap job.
3. Sistem Time Sharing
Sistem Time Sharing adalah suatu hasil pengembangan dari Sistem Multiprogram. Sistem time sharing pada saat ini lebih sering disebut dengan istilah Multitasking. Mungkin sobat lebih familiar dengan istilah ini. Beberapa job yang berada pada memory utama dieksekusi oleh CPU secara bergantian. CPU hanya bisa menjalankan program yang berada pada memory utama. Proses perpindahan antar Job ini terjadi sangat sering dan dalam waktu yang sangat cepat sehingga seolah tanpa celah jeda sedikitpun, jadi user dapat berinteraksi dengan setiap program pada saat dijalankan.
Sistem Time Sharing adalah suatu hasil pengembangan dari Sistem Multiprogram. Sistem time sharing pada saat ini lebih sering disebut dengan istilah Multitasking. Mungkin sobat lebih familiar dengan istilah ini. Beberapa job yang berada pada memory utama dieksekusi oleh CPU secara bergantian. CPU hanya bisa menjalankan program yang berada pada memory utama. Proses perpindahan antar Job ini terjadi sangat sering dan dalam waktu yang sangat cepat sehingga seolah tanpa celah jeda sedikitpun, jadi user dapat berinteraksi dengan setiap program pada saat dijalankan.
Selain disebut multitasking, Sistem Time Sharing sering juga sering dikenal dengan sebutan Sistem Komputasi Interaktif , dimana user memberikan instruksi pada sistem operasi atau program secara langsung dan akan menerima respon segera.
Perangkat input berupa keyboard dan perangkat output berupa display Screen seperti CRT dan Monitor. Bila sistem operasi telah selesai mengakses satu perintah, maka sistem kemudian akan mencari pernyataan berikutnya dari user melalui Keyboard.
4. Sistem Desktop
Perangkat input berupa keyboard dan perangkat output berupa display Screen seperti CRT dan Monitor. Bila sistem operasi telah selesai mengakses satu perintah, maka sistem kemudian akan mencari pernyataan berikutnya dari user melalui Keyboard.
4. Sistem Desktop
Tekhnologi kian berkembang, sehingga Sistem Komputer dari mainframe menjadi Mikrokomputer, yang tetap dapat mengadopsi sistem Mainframe. Salah satunya yaitu Sistem Desktop Personal Computer (PC) yang dikembangkan mulai sekitar tahun 70-an. Sistem operasi ini kemudian sering disebut Mikorkomputer.
Sistem operasi ini masih belum dikembangkan untuk multiuser maupun multitasking, tapi bertujuan hanya untuk lebih kepada pemaksimalan utilitas CPU dan pheripheral serta menitik beratkan pada pemaksimalan kenyamanan dan respon user. 2 Sistem operasi yang saat itu dikembangkan dalam waktu yang bersmaan yaitu Microsoft Windows dan Apple Machintosh. Sedangkan Product dari Microsoft yang lainnya yaitu MS DOS yang masih single tasking kemudian dikembangkan oleh IBM menjadi OS/2 yaitu yang merupakan sistem multi tasking.
Contoh lain dari perpindahan Sistem Operasi ini adalah perkembangan Sistem Operasi MULTICS, yang dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) di tahun 1965 sampai 1970 sebagai komputasi yang berjalan pada komputer mainframe yang besar dan kompleks.
Kemudian Beel Laboratories mengembangkan MULTICS dengan mendesain UNIX tahun 1970 untuk Minikomputer PDP-11. Tahun 1980 kemudia dikembangkan sistem operasi UNIX-like untuk sistem mikrokomputer menyusul Sistem Operasi yang sudah berkembang duluan seperti Microsoft Windows NT, IBM OS/2 dan Machintosh.
5. Sistem Pararel
Sistem Pararel adalah sistem yang mempunyai lebih dari satu prosesor yang dapat berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan pheripheral. Sistem pararel ini disebut sebagai thightly coupled system atau juga multiprosessor, yang dengan dikembangkannya sistem ini diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja yang dapat dilakukan oleh suatu komputer, yaitu dalam waktu yang relativ lebih singkat.
Jika suatu fungsi didistribusikan pada beberapa prosessor, maka ketika terjadi kegagalan dari satu prosessor tidak akan dapat menghentikan sistem, tapi hanya memperlambat sistem. Misalkan jika digunakan 10 prosessor dan satunya gagal, maka 9 prosessor lainnya akan menggantikan fungsi dan kinerja dari prosessor yang gagal tersebut, namun hal itu akan sedikit memperlambat kinerja sistem sebanyak sepersepuluh atau 10 persen. Kemampuan ini sering kali disebut dengan gracefull degradation.
Sistem pararel atau multiprosessor yang sering digunaakan adalah model symetric multiprocessing, yaitu setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar prosesor saat diperlukan. Perhatikan gambar contoh arsitektur symetric multiprocessing berikut :
Pada sistem ini, prosessor-prosessor yang digunakan mempunya tugas-tugas tertentu. Prosesor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi dan mempunya tugas menjalankan tugas yang ditentukan oleh prosessor master.
6. Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi atau Distributed System adalah sistem yang mendistribusikan komputasi diantara beberapa prosessor. Prosessor yang terdistribusi pun berfariasi ukuran dan fungsinya. Prosessor-prosessor ini disebut degan site, node, komputer atau lainnya.
Beberapa keuntungan dari sistem terdistribusi ini antara lain :
a. Resource Sharing
Ketika 2 buah site yang berbeda dihubungkan, maka user pada site satu dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh site yang lain. Contohnya, misalkan jika site A dan site B terhubung, maka user site A dapat menggunakan printer dari site B, sebaliknya user B pun bisa mangakses file user site B.
b. Peningkatan kecepatan komputasi
Hal ini otomatis dapat dilakukan karena komputasi tertentu dapat dipartisi dalam sejumlah sub komputasi yang berjalan secara konkuren, sehingga sistem yang terdistribusi dapat mendistribusikan komputasi pada beberapa site secara bersamaan.
c. Lebih handal
Sistem terdistribusi ini juga dinilai lebih handal, karena misalkan jika salah site gagal beroperasi, maka sisa site yang masih dalam satu sistem dapat menggantikan operasinya, sehingga tidak sampai menimbulkan kegagalan sistem. Secara umum, jika terjadi redudensi pada sistem maka sistem tetap dapat menjalankan operasinya meskipun satu atau beberapa site gagal.
d. Komunikasi
Pada Sistem terdistribusi, beberpa prosessor pada site yang berbeda dapat saling bertukar informasi. User melakukan transfer file dengan user yang dalam satu sistem dengan menggunakan elecronic mail.
Sistem terdistribusi sering juga disebut dengan System Cilent-Server atau peer-to-peer, sehingga satu hal pokok yang paling dibutuhkan dari sistem ini adalah infrastruktur jaringan, berupa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Berikut adalah contoh arsitektur Sistem Terdistribusi atau Client-Server :
7. Sistem Terklaster
Sistem Terklaster atau Clustered System adalah pengembangan dari Sistem Terdistribusi. Sistem ini juga memiliki kehandalan yang tinggi seperit sistem terdistribusi. Perbedaannya adalah Sistem Terklaster dapat memungkinkan dua atau lebih sistem untuk membagi penyimpanan sekunder bersama-sama.
Model yang digunakan dalam sistem terklaster ada 2 model asymmetric clustering, yaitu dimana satu server menjalankan aplikasi sementara server lainnya standby, dan model symetric clustering, yaitu dimana semua hosting menjalankan aplikasi.
8. Sistem Real Time
Sistem Real Time adalah Sistem yang digunakan bila terdapat ketetapan waktu pada operasi prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat control pada suatu aplikasi seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medis, sistem control industri dan lain-lain sebagainya.
Jadi sistem ini dikembangkan untuk keperluan khusus, karena pemrosesan harus dikerjakan dalam waktu yang ditentukan atau jika tidak maka sistem akan gagal. Sebagai contoh dalam dunia robotic, intuksi yang diberikan oleh sistem harus dalam saat tertentu saja. Misalnya lengan robot jika tidak diinstruksikan untuk berhenti segera maka dapat merusak robot tersebut.
Sistem Real Time juga memiliki 2 model yang digunakan, yaitu Sistem Hard Real Time, dan Soft Real Time. Sistem Hard Real Time menjamin tugas kritis diselesaikan tepat waktu. Penyimpanan sekunder terbatas atau bahkan tidak digunakan sama sekali, data perintah langsung dikirim ke ROM (Read Only Memory) dalam waktu singkat. Sedangkan Sistem Soft Real Time berfungsi menjalankan tugas kritis ayng mendapat prioritas lebih tinggi dari tugas yang lain. Ketika satu task selesai maka task berperioritas ini juga akan diselesaikan. Sistem ini sering digunakan hanya terbatas pada industri pengontrol robot.
9. Sistem Handheld
Bahasan terakhir dalam postingan jenis-jenis operating system komputer ini adalah System Handheld. Yaitu sistem yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1990-an, yang lebih kecil lagi dari mikrokomputer yaitu dalam bentuk personal digital assistants (PDA). Sistem ini yang digunakan pada beberapa jenis telepon seluler saat ini. Sistem Handheld memiliki memory yang terbatas, prosessor dengan kecepatan rendah dan display screen yang kecil. Berikut ini adalah skema perkembangan sistem komputer dari sistem mainframe dulu hingga sistem handheld sekarang ini :
Sistem operasi ini masih belum dikembangkan untuk multiuser maupun multitasking, tapi bertujuan hanya untuk lebih kepada pemaksimalan utilitas CPU dan pheripheral serta menitik beratkan pada pemaksimalan kenyamanan dan respon user. 2 Sistem operasi yang saat itu dikembangkan dalam waktu yang bersmaan yaitu Microsoft Windows dan Apple Machintosh. Sedangkan Product dari Microsoft yang lainnya yaitu MS DOS yang masih single tasking kemudian dikembangkan oleh IBM menjadi OS/2 yaitu yang merupakan sistem multi tasking.
Contoh lain dari perpindahan Sistem Operasi ini adalah perkembangan Sistem Operasi MULTICS, yang dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) di tahun 1965 sampai 1970 sebagai komputasi yang berjalan pada komputer mainframe yang besar dan kompleks.
Kemudian Beel Laboratories mengembangkan MULTICS dengan mendesain UNIX tahun 1970 untuk Minikomputer PDP-11. Tahun 1980 kemudia dikembangkan sistem operasi UNIX-like untuk sistem mikrokomputer menyusul Sistem Operasi yang sudah berkembang duluan seperti Microsoft Windows NT, IBM OS/2 dan Machintosh.
5. Sistem Pararel
Sistem Pararel adalah sistem yang mempunyai lebih dari satu prosesor yang dapat berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan pheripheral. Sistem pararel ini disebut sebagai thightly coupled system atau juga multiprosessor, yang dengan dikembangkannya sistem ini diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja yang dapat dilakukan oleh suatu komputer, yaitu dalam waktu yang relativ lebih singkat.
Jika suatu fungsi didistribusikan pada beberapa prosessor, maka ketika terjadi kegagalan dari satu prosessor tidak akan dapat menghentikan sistem, tapi hanya memperlambat sistem. Misalkan jika digunakan 10 prosessor dan satunya gagal, maka 9 prosessor lainnya akan menggantikan fungsi dan kinerja dari prosessor yang gagal tersebut, namun hal itu akan sedikit memperlambat kinerja sistem sebanyak sepersepuluh atau 10 persen. Kemampuan ini sering kali disebut dengan gracefull degradation.
Sistem pararel atau multiprosessor yang sering digunaakan adalah model symetric multiprocessing, yaitu setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar prosesor saat diperlukan. Perhatikan gambar contoh arsitektur symetric multiprocessing berikut :
Pada sistem ini, prosessor-prosessor yang digunakan mempunya tugas-tugas tertentu. Prosesor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi dan mempunya tugas menjalankan tugas yang ditentukan oleh prosessor master.
6. Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi atau Distributed System adalah sistem yang mendistribusikan komputasi diantara beberapa prosessor. Prosessor yang terdistribusi pun berfariasi ukuran dan fungsinya. Prosessor-prosessor ini disebut degan site, node, komputer atau lainnya.
Beberapa keuntungan dari sistem terdistribusi ini antara lain :
a. Resource Sharing
Ketika 2 buah site yang berbeda dihubungkan, maka user pada site satu dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh site yang lain. Contohnya, misalkan jika site A dan site B terhubung, maka user site A dapat menggunakan printer dari site B, sebaliknya user B pun bisa mangakses file user site B.
b. Peningkatan kecepatan komputasi
Hal ini otomatis dapat dilakukan karena komputasi tertentu dapat dipartisi dalam sejumlah sub komputasi yang berjalan secara konkuren, sehingga sistem yang terdistribusi dapat mendistribusikan komputasi pada beberapa site secara bersamaan.
c. Lebih handal
Sistem terdistribusi ini juga dinilai lebih handal, karena misalkan jika salah site gagal beroperasi, maka sisa site yang masih dalam satu sistem dapat menggantikan operasinya, sehingga tidak sampai menimbulkan kegagalan sistem. Secara umum, jika terjadi redudensi pada sistem maka sistem tetap dapat menjalankan operasinya meskipun satu atau beberapa site gagal.
d. Komunikasi
Pada Sistem terdistribusi, beberpa prosessor pada site yang berbeda dapat saling bertukar informasi. User melakukan transfer file dengan user yang dalam satu sistem dengan menggunakan elecronic mail.
Sistem terdistribusi sering juga disebut dengan System Cilent-Server atau peer-to-peer, sehingga satu hal pokok yang paling dibutuhkan dari sistem ini adalah infrastruktur jaringan, berupa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Berikut adalah contoh arsitektur Sistem Terdistribusi atau Client-Server :
7. Sistem Terklaster
Sistem Terklaster atau Clustered System adalah pengembangan dari Sistem Terdistribusi. Sistem ini juga memiliki kehandalan yang tinggi seperit sistem terdistribusi. Perbedaannya adalah Sistem Terklaster dapat memungkinkan dua atau lebih sistem untuk membagi penyimpanan sekunder bersama-sama.
Model yang digunakan dalam sistem terklaster ada 2 model asymmetric clustering, yaitu dimana satu server menjalankan aplikasi sementara server lainnya standby, dan model symetric clustering, yaitu dimana semua hosting menjalankan aplikasi.
8. Sistem Real Time
Sistem Real Time adalah Sistem yang digunakan bila terdapat ketetapan waktu pada operasi prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat control pada suatu aplikasi seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medis, sistem control industri dan lain-lain sebagainya.
Jadi sistem ini dikembangkan untuk keperluan khusus, karena pemrosesan harus dikerjakan dalam waktu yang ditentukan atau jika tidak maka sistem akan gagal. Sebagai contoh dalam dunia robotic, intuksi yang diberikan oleh sistem harus dalam saat tertentu saja. Misalnya lengan robot jika tidak diinstruksikan untuk berhenti segera maka dapat merusak robot tersebut.
Sistem Real Time juga memiliki 2 model yang digunakan, yaitu Sistem Hard Real Time, dan Soft Real Time. Sistem Hard Real Time menjamin tugas kritis diselesaikan tepat waktu. Penyimpanan sekunder terbatas atau bahkan tidak digunakan sama sekali, data perintah langsung dikirim ke ROM (Read Only Memory) dalam waktu singkat. Sedangkan Sistem Soft Real Time berfungsi menjalankan tugas kritis ayng mendapat prioritas lebih tinggi dari tugas yang lain. Ketika satu task selesai maka task berperioritas ini juga akan diselesaikan. Sistem ini sering digunakan hanya terbatas pada industri pengontrol robot.
9. Sistem Handheld
Bahasan terakhir dalam postingan jenis-jenis operating system komputer ini adalah System Handheld. Yaitu sistem yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1990-an, yang lebih kecil lagi dari mikrokomputer yaitu dalam bentuk personal digital assistants (PDA). Sistem ini yang digunakan pada beberapa jenis telepon seluler saat ini. Sistem Handheld memiliki memory yang terbatas, prosessor dengan kecepatan rendah dan display screen yang kecil. Berikut ini adalah skema perkembangan sistem komputer dari sistem mainframe dulu hingga sistem handheld sekarang ini :
Demikian postingan kali ini tentang :
Perkembangan Jenis-jenis Operating System Komputer
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita semua atas dasar-dasar Sistem Operasi Komputer. Terima kasih telah berkunjung. Jangan lewatkan juga artikel "Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi". Nantikan postingan berikutnya,, Salam. :)
Wah ternyata belajar sistem operasi di semester 2 kemarin banyak manfaatnya juga ya gan,kita bisa tahu bagaimana seluk beluk lahirnya sebuah sistem operasi :D
ReplyDeleteIya dong bro..
DeleteAku juga baru lebih faham lagi skrang stelah dibca-baca lagi. hehe
Jadwal Sabung Ayam Online Filipina Hari Minggu Tanggal 11 November 2021
ReplyDeleteKunjungi Segera Situsnya Hanya Di :
Prediksi Dan Jadwal Taruhan Sabung Ayam 11 November 2021
Link Jadwal Silahkan Klik Situs Ini » Jadwal Ayam Terupdate