BREAKING

Monday, March 31, 2014

Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan)


Salam Sahabat Reader.
     Di kesempatan ini Ubung Style akan melanjutkan pembahasan mengenai C++ programming, pembahasan kali ini yaitu Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan) . Dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C++, alur algoritma telah diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan seorang programmer dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Salah satunya adalah adanya Operator Kondisi yaitu proses Seleksi/Percabangan
    Proses seleksi/percabangan yang ada di dalam bahasa pemrograman tinggi termasuk C++ biasanya antara lain pernyataan :
- if,
- if - else,
- if bersarang (nested),
- if bertingkat, dan
- switch - case
      Nah, kita akan membahasnya secara satu-persatu mengenai sub-sub bahasan di atas tersebut dalam perpekstif bahasa pemrograman C++.

Mengenal Operator Kondisi : Seleksi/Percabangan in C++


1. Pernyataan if

     if adalah suatu algoritma dimana sebuah perintah akan bisa dieksekusi/dijalankan jika pernyataan kondisi benar, tapi jika pernyataan kondisi salah maka perintah diabaikan. Untuk lebih memahaminya perhatikan flowchart pernyataan if berikut :

Flowchart if

Contoh kasus : 
Kita akan membuat sebuah program sederhana dimana program tersebut akan menampilkan status kelulusan mahasiswa jika nilai yang diinputkan lebih besar atau sama dengan 70.
     Untuk menyelesaikannya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat alur-alur logika jalan penyelesaian, atau yang kita sebut sebagai algoritma dalam bentuk flowchart.

Flowchart percabangan if

   Sebenarnya langkah pembuatan flowchart ini tidak perlu lagi dilakukan jika seorang programmer benar-benar sudah faham mengenai algoritma program yang akan dia buat. Tapi jika untuk programmer yang kelas pemula, langkah ini merupakan jalan yang cukup efektiv untuk membantu peningkatan pemahan dan kemudahan pembuatan programnya.
   Nah setelah flowchart algoritma programnya dibuat, langkah selanjutnya kita menuliskan listing program berdasarkan alur yang telah dibuat. Programnya seperti berikut :
//Program mengeluarkan hasil ujian if
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main() {
      int N;
      cout<<"Ketik Nilai Ujian Anda : "; cin >> N; endl;
      if(N >= 70)
          cout<<"Selamat, Anda Lulus";
getch();
}
2. Pernyataan if - else

     Dalam pernyataan if - else, terdapat penambahan algoritma dari pernyataan if. Artinya, jika pernyataan kondisi benar, maka perintah 1 dikerjakan, jika pernyataan kondisi salah, perintah dikerjakan. Perhatikan gambaran flowchart pernyataan if - else berikut :

flowchart if - else

Contoh Kasus :
    Kita akan membuat sedikit penambahan dari contoh kasus if di atas, yaitu jika nilai lebih besar atau sama dengan 70, maka program akan menampilkan LULUS, dan jika nilai lebih kecil atau di bawah 70, program akan menampilkan BELUM LULUS.
    Langkah penyelesain pertama, buat alur algoritma atau flowchart, seperti berikut :

flowchart percabangan if - else

   Selanjutnya, tuliskan listing program berdasarkan flowchart yang telah dibuat :
//Program hasil ujian if - else
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
    int N;
    cout<< "Masukkan nilai ujian anda : " ; cin >> N; endl;
    if (N>= 70)
       cout<< "Selamat, Anda LULUS"; endl;
    else(N<= 70)
       cout<< "Maaf, Anda BELUM LULUS"; endl;
getch();
}
 3. Pernyataan if Nested (Bersarang)

      if Nested adalah if yang berada di dalam if yang lain, atau bersarang pada if yang sebelumnya.

Contoh Kasus :
      Kita akan membuat program dimana jika IPK 2.75 hingga 2.90 maka lulus memuaskan, jika IPK 3.00 hingga 3.49 maka lulus sangat memuaskan, dan jika IPK 3.50 hingga 4.00 maka lulus dengan mendapat pujian.
       Agar sedikit mengasah otak, kita langsung saja membuat programnya tanpa flowchart. Saya kita sahabat mungkin sudah ada bayangan pastinya tentang gambaran algoritma programnya.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
     double IPK;
     cout<< "Ketik IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
     if(IPK>=2.50 && IPK<=2.99)
        cout<< "Anda lulus memuaskan"<< endl;
     else
        if(IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
           cout<< "Anda lulus Sangat memuaskan"<< endl;
             else
                if(IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
                   cout<< "Anda lulus dengan ujian"<< endl;
                      else
                        cout<< "IPK tidak Valid";
getch();
}
 4. Pernyataan if Bertingkat

     if bertingkat hampir sama dengan if bersarang atau nested. Bedanya, penulisan kode if bertingkat lebih sederhana sehingga lebih efektiv.

Contoh Kasus :
    Untuk contoh kasusnya kita masih menggunakan sama persis seperti if Bersarang (Nested) diatas, bedanya hanya di penulisan kodingnya saja.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
   float IPK;
   cout<< "Ketikkan IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
   if(IPK>=2.50 && IPK<=2.49)
      cout<< "Anda Lulus Memuaskan"<< endl;
   else if (IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
      cout<< "Anda Lulus Sangat Memuaskan"<< endl;
   else if (IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
      cout<< "Anda Lulus Dengan Pujian"<< endl;
   else
      cout<< "Data IPK tidak Valid";
getch();
}
 5. Pernyataan Switch - Case

     Ini yang sedikit berbeda dengan pernyataan-pernyataan kondisi sebelumnya. Bentuk Switch - Case dirancang khusus untuk menangani percabangan yang biasanya melibatkan banyak alternatif. Dari segi fungsi atau kegunaan, Switch - Case masih sama dengan pernyataan if beringkat namun nilai kondisi digunakan untuk memeriksa data bertipe karakter atau integer.

Contoh Kasus :
     Kita akan membuat sebuah program pendeteksi jenis barang, dimana jika diketikkan huruf A, maka program akan menampilkan "Alat Olahraga", jika huruf B maka "Alat Tulis", jika C maka "Alat Dapur", dan jika yang lain maka program menampilkan tulisan "Alat tidak ditemukan".
     Listing programnya seperti berikut :
//Program untuk Mendeteksi jenis barang
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
    char kodebarang() {
    cout<< "Ketik Kode barang [A..C] "; cin >> kodebarang;
    switch(kodebarang){
        case 'A' : cout<< "Alat Olahraga"; break;
        case 'B' : cout<< "Alat Tulis"; break;
        case 'C' : cout<< "Alat Dapur"; break;
        default  : cout<< "Barang tidak ditemukan"; break;
    }
    getch();
}
    Sampai disini penjelasan saya tentang :

Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan) 

   Selamat mencoba dan semoga berhasil, kiranya penjelasan ini bisa menambah sedikit pengetahun tentang C++ programming. Sampai jumpa di postingan selanjutnya, dan jangan lewatkan artikel terkait lainnya yang membahas seputar C++ di bawah ini .! Salam.. :)   

Share Artikel ke :

Facebook Google+ Twitter

About Admin""

Nama lengkap adalah saya Alfin Siddik Amrullah Buton", blogger asal "UBUNG, Kab.BURU, Prov.MALUKU", Web Blog ini berisi tentang sharing ilmu dan motivasi. Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak. Berikan komentar terbaik anda tentang artikel ini

1 comment:

 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog