Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Bertemu kembali dalam artikel religi. Kali ini kita berbicara pentingnya persepsi untuk mencapai tujuan.
Semua manusia tanpa bisa dipungkiri memiliki tujuan hidup yaitu ingin sukses baik di dunia maupun akhiratnya. Semua orang ingin hidupnya bisa berguna bagi dirinya, orang lain, bangsa dan Agama. Namun permasalahannya adalah, tidak semua oragn mau untuk terus berjuang mengejar impian itu, atau dia mengejarnya dengan cara yang tidak tepat sehingga tidak pernah sampai. Dia selalu takut akan kegagalan. "Jangan-jangan kalau saya berbuat begini, hasilnya begitu, jangan-jangan akan gagal, maka saya akan rugi dan malu". Selalu muncul pikiran seperti itu. Padahal sebenarnya pemikiran sepertu itulah yang menjadi penghalang yang besar bagi kesuksesannya. Orang yang seperti itu tidak akan bisa berhasil mengejar impiannya karena ia salah dalam mengartikan konspet perjuangan. Salah beranggapan dalam mengambil langkah.
Kunci sukses adalah lurusnya persepsi. Jika persepsi seseorang terbentuk oleh pemahaman yang benar, apapun masalah yang dihadapi akan mampu dipecahkan dengan baik. Imam Sayyid Al-Banna menegaskan, fikrah yang sukses ditentukan oleh tiga hal :
1. Orang-orang yang memiliki persepsi yang jelas tentang tujuannya.2. Orang-orang yang yakin dengan seyakin-yakinnya dengan kebenaran fikrah tersebut.3. Ketika hati mereka bersatu denga fikrah tersebut.
Jadi jelaslah saudaraku, untuk mencapai tujuan, kita harus yakin seyakin-yakinnya akan tujuan kita. Karena persepsi atau anggapan kita tentang sesuatu akan berpengaruh pada apa yang akan kita dapatkan nantinya. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Jangan pernah takut untuk mengambil langkah. Hidup adalah bagaikan menyingkap kabut. Kalau belum melangkah terasa gelap. Tapi ketika sudah melangkah, akan tersingkap kegelapan menjadi cahaya.
Begitupun sebagai seorang muslim kita yakin seyakin-yakinnya tanpa ada sedikitpun keraguan bahwa Islam adalah agama, pedoman hidup yang digariskan Allah mencakup seluruh kehidupan di seluruh zaman. Salah dalam persepsi berarti salah dalam mengambil langkah, salah mengambil langkah berarti salah jalan, salah jalan berarti tidak akan sampai pada tujuan. Begitulah logikanya.
Semoga kita semua menjadi orang
yang selalu memperbaharui niat untuk kembali kepada jalan yang seharusnya. Nasib
kita tergantung pada kita sendiri yang menentukan. Jika mau merubah nasib yang
lebih baik, mulailah merubah dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. Allah
SWT berfirman dalam AL-QUR’AN SURAT (Ar-Ra’ad :11) :
“...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka megubah keadaan pada diri mereka sendiri”.
Jangan pernah ragu akan apa yang
kita lakuakan sepanjang itu adalah benar langkah menju kesusksesan kita duni
akhirat. Karena orang yang melangkah dengan keraguan, maka ia sebenarnya tidak
melangkah sedikitpun. Alias jalan di tempat, tidak akan pernah sampai pada
tujuan yang diinginkannya.
Sekian artikel