BREAKING

Saturday, October 5, 2013

Eject Flashdik Menggunakan Sebuah Shortcut


Assalamu'alaikum sahabat reader.
       Balik lagi nih. Kali ini Ubung Style akan kembali membahas seputar flashdisk, yaitu bagaimana meng-eject flashdisk dengan menggunakan sebuah shortcut, atau bahasa kerennya disebut "Safely Remove Hardware and Eject Media Shortcut" di desktop. Namun sebelumnya saya sarankan untuk membaca terlebih dahulu artikel yang sebelumnya yaitu "Flashdisk Harus di-Eject Sebelum Dicabut. Mengapa? Mengapa Tidak ? ". Jika sudah, maka anda sudah bisa mengikuti penjelasan berikut.
Eject Flashdik  Menggunakan Sebuah Shortcut
Eject Flashdik  Menggunakan Sebuah Shortcut
       Seperti yang kita tahu, bahwa cara cepat yang  paling sering dilakukan orang adalah langsung mencabut flashdisk tanpa meng-eject-nya terlebih dahulu. Sebenarnya hal itu aman-aman saja jika komputer kita berada dalam mode Quick Removal . Namun jika tidak, maka akibatnya akan bisa saja fatal yaitu data bisa corrupted atau flashdrive atau flashdisk bisa write protected nantinya. Maka itu kita harus benar-benar jeli dalam memperhatikan mode apa yang sedang digunakan komputer kita jika tidak mau data penting  menjadi rusak.
         Nah, sebenarnya ada cara mudah untuk meminimize resiko tersebut, yaitu dengan membuat sebuah shortcut untuk eject flashdisk. Dengan cara ini kita tidak perlu menunggu lama, menu ini akan muncul saat diklik, tinggal open dan cabut. Caranyapun sangat mudah dan simple, cukup ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buat shortcut baru di desktop. Caranya klik kanan > New > Shortcut.
2. Isi Type the location of the item dengan nama :
  " rundll32.exe shell32.dll,Control_RunDLL hotplug.dll " > next.
Eject Flashdik  Menggunakan Sebuah Shortcut2


3. Beri nama shortcutnya dengan : eject flashdisk, > Finish.
Eject Flashdik  Menggunakan Sebuah Shortcut3


      Jika sudah maka sekarang kita sudah bisa menggunakan shortcut tersebut sebagaimana fungsi yang telah dijelaskan di atas. Sekian postingan tentang :

Eject Flashdik  Menggunakan Sebuah Shortcut

      Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Baca juga artikel Flashdisk Harus di-Eject Sebelum Dicabut. Mengapa? Mengapa Tidak ?" Terimakasih telah membaca dan sampai ketemu di postingan berikutnya... !! Wassalam.. :)

Friday, October 4, 2013

Flashdisk Harus di-Eject Sebelum Dicabut. Mengapa? Mengapa Tidak ?

Assalamu'alaikum sahabat reader..
       Hari ini Ubung Style kembali hadir untuk berbagi ilmu kepada sobat sekalian, yaitu tentang perlu atau tidaknya kita meng-eject flashdisk sebelum dicabut. Mengapa harus di-eject dan apa akibatnya jika tidak di-eject? Kalau tidak perlu, mengapa tidak ? Itu pertanyaan-pertanyaan yang akan kita coba untuk menjawabnya dalam artikel ini. 
Eject Flashdisk

     Sebenarnya itu awalnya adalah pertanyaan-pertanyaan saya. Kemudian saya pun mencari jawabannya dengan bertanya kepada teman. Namun jawaban yang saya dapatkan tidak sepenuhnya saya fahami. Ada yang menjawab harus, karena kalau tidak maka akan bisa merusak komputer. Ada juga yang bilang tidak apa-apa kalau tidak di-eject, karena tidak berpengaruh apa-apa. Jawaban yang berlawanan itu membuat saya bingung. Saya pun mencari jawabannya dengan browsing di Internet. Akhirnya di salah satu sumber, saya menemukan jawaban yang saya cari.
       Ternyata, jawabannya pun ada 2.  Flashdisk  di-eject sebelum dicabut, atau dicabut tanpa di-eject, keduanya sama-sama benar, tergantung  mode windows ketika membaca flashdisk. Bagaimana bisa ? Berikut penjelasannya.

1. HARUS EJECT Jika Windows Berada Pada Mode "Better Performance".

       Dalam mode ini, ketika kita melakukan copy, pindah atau penyimpanan ke flashdisk, data tersebut tidak akan langsung tersimpan di flashdisk, tetapi masih berada dalam cache memory. Proses pemindahan ke cache momory ini begitu cepatnya sehingga ketika membuka file dalam flashdisk, seolah-olah data yang kita pindah, simpan atau copy tersebut sudah tersimpan. Padahal sebenarnya masih berada pada cache memory dan dalam proses pemindahan oleh windows secara perlahan-lahan ke dalam flashdisk. 
          Nah ini yang masalahnya, terkadang terkadang ketika kita melihat data yang kita pindah, atau copy tersebut sudah berada dalam flashdisk, kita mengira data tersebut sudah tersimpan makanya kita langsung saja mencabutnya. Atau mungkin saja karena faktor. terburu-buru atau malas, kita langsung mencabut tanpa meng-eject karena dalam pemikiran kita data tersebut sudah tersimpan, namun ternyata sebenarnya data yang kita lihat tersebut belum  tentu sudah tersimpan dengan sempurna. Maka pencabutan flashdisk tanpa eject dalam kondisi yang seperti ini akan mengakibatkan file corrupted di flashdisk. Ketika sudah begitu, muncul banyak tuduhan. Kadang kita menyalahkan merek flashdisk, atau kadang virus pun dibawa-bawa. Ternyata itu salah kita sendiri karena belum meng-eject flashdisk sebelum dicabut. Tentu sobat pernah mengalami hal seperti ini bukan ?
          Permasalahannya adalah kita tidak tahu apakah file yang kita copy atau pindahkan ke flashdisk itu sudah benar-benar tersimpan atau belum. Atau jangan-jangan masih dalam cache memory dan masih dalam proses pemindahan ke flashdisk ? Maka dari itu, satu-satunya cara yang paling aman adalah meng-ejectnya.

2. AMAN Mencabut Flashdisk Tanpa meng-Eject jika Windows Pada Mode "Quick Removal".

       Berbeda dengan mode di atas, pada mode ini kita boleh untuk langsung mencabut flashdisk tanpa meng-eject terlebih dahulu. (Tentu saja setelah memastikan tidak ada data yang masih terbuka dalam flashdisk). Penjelasannya yaitu, pada mode ini ketika kita melakukan proses penyimpanan atau copy data ke dalalam flashdisk, data itu langsung tersimpan dalam flashdisk dan tanpa melalui perantara cache memory tadi.
       Bedanya, pemindahan dan peng-copy-an file dalam mode ini berlangsung lebih lambat jika dibandingkan dengan mode Better Performance. Kita harus menunggu hingga proses tersebut selesai baru bisa menjalankan perintah lainnya. Namun ketika proses telah selesai,kita bisa dengan bebas mencabut flashdisk kita tanpa eject sekalipun, dan tidak perlu kwatir data file kita akan corrupt.

       Jadi intinya, Eject atau tanpa Eject adalah sah-sah saja, sama-sama benar, asalkan kita tahu mode apa yang dipakai oleh komputer kita. Masing-masing mode memiliki kelebihan dan kekurangannya.Tergantung pada kebijakan dan kejelian kita dalam menggunakannya. Yang paling terpenting adalah keamanan data kita, jangan sampai korrupt. Karena itu akan berakibat fatal dalam beberapa situasi tertentu.
       Oke sekian penjelasan saya tentang :

Flashdisk Harus di-Eject Sebelum dicabut. Mengapa? Mengapa Tidak ?

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Baca juga artikel " Eject Flashdisk menggunakan sebuah Shortcut" Sampai jumpa pada postingan berikutnya....!! Wassalam.. :)


 




Thursday, October 3, 2013

The Beauty Of Ubung, My Lovelly Village


Assalamu'alaikum sahabat reader..
     Kali ini saya ingin memperkenalkan dan sedikit promosi kepada sobat semua tentang desa kelahiran saya, UBUNG. Ini yang saya jadikan sebagai judul web blog saya. Mungkin bagi sebagian ada yang bertanya, apa alasan dan latar belakang saya menamai web blog ini dengan nama Ubung Style, maka itulah jawabannya. Desa kelahiran dan kebanggan saya, mutiara yang bersinar terang di ufuk timur Indonesia. Lebay.. hehe. Tapi itu melambangkan kecintaan dan kebanggan saya terhadapnya, dan  sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas Karunia Allah SWT.

The Beauty Of Ubung Village
           Namun yang perlu sobat tahu, ini bukan Ubung yang di Bali ya ? Kalau di Bali sendiri terkenal dengan nama terminalnya yaitu terminal Ubung. Saya sendiri juga tidak tahu kenapa kok bisa sama nama desaku dengan nama salah satu daerah di Bali itu. Memang di Indonesia, sering kita jumpai beberapa daerah dengan nama yang sama. Misalnya daerah ketapang, ada di Kalimantan dan ada juga di Sumatera. Tapi Ubung desa saya tidak kalah indah dan menariknya loh dengan Ubung yang di Bali itu ? Di sana juga terdapat salah satu ikon bersejarah, yang berhubungan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga persatuan dan kesatuan, yaitu tugu pendaratan TNI di Pulau Buru tanggal 14 Juli 1951 dalam misi pembebasan Ambon. 
         Semakin ingin tahu bukan ? Jadi, izinkan saya untuk  menjelaskannya satu persatu. Semoga sobat bisa sobat tertarik dan bisa mengunjungi desa saya yang indah itu. :)

1. Letak geografis.
       Desa Ubung terletak di Kecamatan Lilialy,  Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Untuk sampai ke situ, harus menempuh perjalanan sekitar 6-8 jam  melalu jalur laut dari Ambon ibu kota Provinsi Maluku, ke Namlea ibu kota Kabupaten Buru. Jika melalui jalur udara, dapat ditempuh sekitar 30 menit. 

The Beauty Of Ubung Village2

 Sedangkan dari Kota Namlea ke Desa Ubung, bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau sepeda motor sekitar 15 menit waktu perjalanan.

The Beauty Of Ubung Village3



2. Keindahan Pantai

       Desa Ubung terletak di pinggir pantai yang indah, masih asri dan belum tercemar. Kita bisa menikmati pemandangan pasir putih yang indah dan memanjakan mata .

Ubung Beach2

         Tampak juga nelayan yang sedang menangkap ikan di laut, dan kita bisa  membeli ikan hasil tangkapan nelayan tersebut dan langsung membagkarnya di pinggir pantai. Sungguh nikmat, dapat mencicipi ikan segar dengan harga terjangkau.

Nelayan Desa Ubung

Nelayan Desa Ubung

Bakar Ikan di Pantai Ubung
 
3. Kondisi ekonomi dan sosial budaya

        Sebagian besar penduduk Desa Ubung bermata pencarian sebagai nelayan dan petani. Sebagian lagi sebagai guru, pedagang, pengusaha, dan berbagai pekerjaan lainnya. 
        Desa ubung termasuk desa yang multikultural, yaitu terdiri dari  bermacam-macam suku budaya. Ada suku Buton asal sulawesi tenggara, ada suku jawa, ada yang dari suku Sula Maluku Utara seperti Umasugi, Umagapi, Umaea, Galela. Penduduk dengan berbagai macam suku budaya tersebut hidup berdampingan dengan  damai dan harmonis sehingga seolah menghasilkan satu suku baru yaitu suku Ubung. Itu terlihat jelas dari kompaknya dan rasa  persatuan dari masyarakat itu kerasa sekali. Rasa solidaritas dari masyarakatnya sangat tinggi, walaupun kadang sering disalah arti dan salah gunakan rasa solidaritas itu. hehe.  Misalnya, dalam hal perkelahian dan tawuran. Jika ada salah satu penduduk desa yang dipukuli atau orang luar atau desa lain, maka yang akan datang adalah sekampung sebagai balasannya. Makanya desa ubung terkenal oleh orang luar sebagai desa dengan solidaritas yang tinggi di segala bidang.

4. Ikon bersejarah

       Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, bahwa di desa Ubung terdapat salah satu ikon bersejarah, yang berhubungan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu "Tugu Pendaratan". Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa pendaratan TNI di Pulau Buru pada tanggal 14 Juli 1951 dalam misi pembebasan Ambon. Ketika itu di Ambon sedang terjadi pemberontakan oleh kaum separatis, sehingga pemerintah RI mengadakan aksi pembebesan dengan cara mengepung Ambon dari pulau Seram dan Pulau buru. Saat itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendarat di pulau Buru, tepatnya di Desa Ubung. 
      Setidaknya itu cerita yang saya dengar dari kakek dan para petuah di kampung saya. Untuk selebihnya  saya kurang tahu sehingga tidak berani berbicara banyak, takutnya salah ngomong nantinya. Sejarah ini juga tidak didapatkan di pelajaran sekolah, jadi tidak terlalu yang tahu. Saya termasuk salah satu yang beruntung karena pernah diceritain sehingga bisa tahu sedikit tentang tugu tersebut. Mungkin saat pulang kampung nanti saya akan mencari informasi yang lebih jelas lagi dan bisa menulis artikel khusus tentang Tugu ini. Tugu Ubung pernah di renovasi pada tahun 2006. Ketika itu saya baru saja lulus SD dan duduk di bangku SMP kelas 1. Di bawah adalah Gambar tugu yang telah direnovasi.
Tugu Pendaratan Desa Ubung

         Selain tugu pendaratan, terdapat juga satu ikon bersejarah lainnya, yaitu Masjid Al-Hasan Desa Ubung. Namun ini berkaitan dengan sejarah penyebaran Agama Islam di daerah saya. Masjid Al-Hasan termasuk yang Masjid yang disebut Masjid Tua. Sering juga disebut oleh sebagian orang tua dengan julukan "Masji Putih", karena warnanya yang didominasi oleh warna putih. 
         Namun sama halnya dengan Tugu Pendaratan, Masjid Al-Hasan juga telah mengalami renovasi dan pembangunan ulang, sehingga bentuk aslinya sama sekali tidak terlihat lagi, kecuali warnanya yang masih didominasi warna putih.

Masjdi AL-HASAN Desa Ubung

        Cukup sekian pengenalan saya mengenai desa saya. Mungkin kalau sobat datang ke Kota Namlea Provinsi Maluku, maka sempatkanlah berkunjung Desa saya yang indah itu. Tapi maaf kalau saya tidak bisa menjamu. Pasalnya sekarang masih juga merantau menuntut Ilmu di tanah Jawa. :D
      Tapi jika pas berkenaan dengan waktu pulang kampung saya, mungkin akan lain ceritanya. hehe. Terima kasih telah membaca. Wassalam.. :) 





 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog