BREAKING

Saturday, January 26, 2013

Jauhi Sifat Sombong


                Sombong, angkuh, besar kepala, adalah kata-kata yang memiliki satu makna. Yaitu menganggap dirinya lebih tinggi, lebih mulia daripada lainnya. Sifat sombong yang sangat tercela di dalam agama. Begitu pula dalam masyarakat sifat ini sangat di benci. Bukan hanya di benci oleh orang-orang berilmu saja dan orang-orang yang berbudi luhur, tetapi hampir semua membencinya. Mengapa ? karena sifat sombong bisa menimbulkan permusuhan dan hilangnya rasa keakraban antara sesama manusia.



Jauhi Sifat Sombong


                Rasulullah SAW. Melarang umatnya berlaku sombong terutama terhadap sesama umat Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim bersumber dari Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada sedikit kecil kesombongan. Lalu ada seorang lelaki berkata : “Sesungguhnya ada seseorang yang senag pakaianya bagus dan sandalnya juga bagus.” Beliau lalu bersabda : Sesungguhya Allah itu indah yang senang keindahan. Sedang sombong itu adalah menolak kebenaran merendahkan orang.” ( HR. MUSLIM )

                Dari hadits Rasulullah SAW di atas, dapat diambil suatu pelajaran bahwa pintu surga tertutup bagi setiap orang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong. Tetapi seseorang itu tidak bisa dikatakan sombong hanya karena ia suka pakaian yang bagus-bagus. Sedang arti sombong yang sebenarnya ialah tidak mau menerima kebenaran dan menganggap rendah orang lain.

                Takabbur itu ada 3 macam yaitu :

1.                   Takabbur kepada Allah.
Yaitu mengabaikan atau tidak menghiraukan atau tidak memperhatikan agama Allah, tidak takut kepada ancaman Allah serta meremehkan dan mengabaikan syari’at ( Peraturan ) Agama, keadaan yang demikian ini disinyalir dalam firman Allah :

“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”  (Luqman : 60)

2.       Takabbur terhadap Rasul

Yaitu enggan dan merasa hina untuk mengikuti petunjuk Rasul, tidak sudi mengikuti Nabi Muhammad Saw . Sikap takabbur demikian ini banyak dimiliki  para kaum Qurays di masa Nabi. Sebab mereka sama beranggapan bahwa beliau Saw . anak yatim yang tak punya harta. Begitu juga kebanyakan bangsa Yahudi segan mengikuti ajaran Rasulullah Saw . Sebab mereka sama beranggapan, bahwa hanya bangsa Yahudilah yang berhak menerima kenabian. Dan sampai sekarang pun ada sementara manusia yang merasa hina melaksanakan perintah Agamanya, ia menganggap bahwa perintah agama sudah usang dan kolot. Perasaan sombong inilah sangat berbahaya . Semoga kita terjaga dari sifat demikian ini.

3.       Takabbur terhadap sesama manusia.

Yakni merasa lebih mulia, lebih agung, lebih tinggi, lebih ‘alim, lebih kaya, lebih ganteng, lebih cantik, lebih bahagia, lebih kuat daripada orang lain. Ia menganggap remeh dan hina serta menganggap orang lain tidak berharga sama sekali dibanding dirinya sendiri. Ia menjadi gila hormat, gila pujian, dan lupa daratan sehingga tidak suka ditegur, tidak mau menerima pandangan dari orang lain walaupun pandangan atau nasehat itu benar. Maka takabbur itu menolak kebenaran dan menghinakan manusia.
Demikianlah sebagaimana  disebutkan dalam hadits Rasulullah Saw :

“Takabbur itu menolak kebenaran dan menghinakan hak-hak manusia.” (HR. Muslim)

Rasulullah Saw . dalam sehari-harinya tidak pernah berlaku sombong. Beliau menengok orang sakit, mengantarkan jenazah, menunggang himar, mendatangi undangan dari siapapun.
Peranah pada suatu hari ada seorang wanita datang menghadap beliau ingin mengundangnya untuk suatu hajat. Tetapi karena wanita itu dari golongan miskin, ia agak rikuh dan ragu-ragu. Oleh karena itu maka Beliau berdabda : ” Dudukkanlah saya di jalan-jalan Madinah maupun yang kamu kehendaki , pasti saya akan  datang duduk untuk mendatangi  hajatmu itu.”
         
Dalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda :

Tawaddu’lah kalian, duduklah kalian dengan orang-orang miskin, pasti kalian akan menjadi orang besar di sisi Allah dan terbebas dari kesombongan.” (HR. Abu Nu’aim)


Sekian postingan tentang :

Jauhi Sifat Sombong

Semoga bermanfaat, baca juga artikel "Maximize Opportunities (Memaksimalkan Kesempatan)"

Share Artikel ke :

Facebook Google+ Twitter

About Admin""

Nama lengkap adalah saya Alfin Siddik Amrullah Buton", blogger asal "UBUNG, Kab.BURU, Prov.MALUKU", Web Blog ini berisi tentang sharing ilmu dan motivasi. Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak. Berikan komentar terbaik anda tentang artikel ini

4 comments:

  1. kk ee ,, b mw tampilan blog top kaya kk ee ,, pulg ajar b ee ,, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf jarang baru liat koment. Ia insya Allah tahun depan ya. jangan sampai lupa lagi...!! :D

      Delete
  2. Wah mantep.. dan berusaha tidak sombong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas..
      Setinggi apapun kedudukan keduniaan kita, kita tdak ada apa-apanya dengan sang pencipta. Jadi kita gak berhak sombong.

      Delete

 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog