BREAKING

Saturday, April 27, 2013

Antara Iman dan Akhlak

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sobat reader. 
      Bertemu lagi dalam Artikel_Religi. Di kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu dan pemahaman tentang hubungan iman dan akhlak. Ini saya dapatkan ketika membaca satu artikel buletin sholat jum’at. Saya tertarik dan ingin membagikannya kepada sahabat semua dengan mengambil intisari dari pemahaman saya atas artikel tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda : 
“Sampaikanlah walau hanya satu ayat”.

Between the Faith and Morals


            Langsung saja, bahwa Kondisi faktual iman seseorang dapat diketahui dari perilaku dan akhlaknya. Iman yang kokoh kuat akan dimanifestasikan dalam bentuk akhlak yang baik dan mulia. Sedangkan akhlak yang buruk dan hina adalah gambaran yang diberikan oleh imannya yang lemah. Sosok yang rendah imannya akan mudah tergelincir kepada perbuatan buruk yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
                Wahai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS.Attaubah : 119)
                Tuntutan atas iman dan taqwa seseorang adalah dengan perbuatan yang baik dan benar. Manifestasi dari ketinggian iman seseorang adalah akhlak dan perbuatan baik yang dilakukannya. Jadi jika akhlak seseoarang kita pandang kurang baik, maka itu adalah bentuk dari gambaran imannya yang lemah. Akhlak adalah sebagai cermin dari iman.
                Nah, apa yang dimaksud dengan akhlak ? tentunya banyak pengertian dan tafsiran mengenai makna akhlak bagi tiap-tiap orang. Tapi marilah kita bertuju pada satu pemahaman yang sama, yaitu akhlak adalah suatu sikap perilaku yang spontan dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu “reaksi spontan” dari kebaikan iman seseoran adalah perilaku dan akhlak-nya yang baik.
                Beberapa bulan yang lalu, saya sempat  mengikuti tausiah dari Al-Ustadz Abdullah Gymnastiar yang lebih akrab dengan Sapaan Aa Gim di Masjid Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta(UNY). Pada kesempatan itu beliau berbicara mengenai akhlak, yang sama seperti defenisi di atas.  
                Rasulullah SAW telah memberikan gambaran kelemahan iman seseorang yang berwujud pada hilangnya rasa malu.  Rasulullah SAW bersabda :


 “Rasa malu dan iman itu sebenarnya berpadu menjadi satu, maka bila mana lenyap salah satunya hilang pulalah yang lain.
                Berbagai macam bentuk ibadah sebagaimana termaktub dalam rukun islam seperti sholat, puasa, zakat, dan Haji serta ibadah sunnah lainnya adalah “program-program ” yang diajarkan dalam Islam. Semua program ibadah itu ditetapkan sebagai sarana untuk mensucikan jiwa dan memelihara kehidupannya yang mulia dalam cahaya iman dan Taqwa. Nah, jiwa-jiwa suci yang kehidupannya selalu dipandu cahaya kebenaran itu yang dalam kesehariannya adalah mereka-mereka yang berakhlak mulia, berperilaku yang santun, berbudi pekerti yang baik. Sekali lagi, intisari ibadah adalah mensucikan jiwa, hati, dan pikiran untuk memperluas, memperdalam hubungan dan “interaksi”-nya dengan Allah SWT dan juga kepada sesama manusia serta makhluk Allah SWT lainnya.
                Jadi, jelaslah.! Akhlaqul karimah (akhlak yan baik) tidak bisa berdiri sendiri. Akhlak yang baik adalah buah dari iman yan kuat. Iman yang kuat akan melahirkan akhlak yang baik. Begitulah hubungan di antaranya keduanya.
Rasulullah saw bersabda :
Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka”.

            Sekian postingan tentang :

Antara Iman dan Akhlak


Semoga bermanfaat.  Baca juga artikel "The Importance of Perception For Success" . Wassalam..:)

Share Artikel ke :

Facebook Google+ Twitter

About Admin""

Nama lengkap adalah saya Alfin Siddik Amrullah Buton", blogger asal "UBUNG, Kab.BURU, Prov.MALUKU", Web Blog ini berisi tentang sharing ilmu dan motivasi. Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak. Berikan komentar terbaik anda tentang artikel ini

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog