BREAKING

Monday, March 31, 2014

Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan)


Salam Sahabat Reader.
     Di kesempatan ini Ubung Style akan melanjutkan pembahasan mengenai C++ programming, pembahasan kali ini yaitu Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan) . Dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C++, alur algoritma telah diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan seorang programmer dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Salah satunya adalah adanya Operator Kondisi yaitu proses Seleksi/Percabangan
    Proses seleksi/percabangan yang ada di dalam bahasa pemrograman tinggi termasuk C++ biasanya antara lain pernyataan :
- if,
- if - else,
- if bersarang (nested),
- if bertingkat, dan
- switch - case
      Nah, kita akan membahasnya secara satu-persatu mengenai sub-sub bahasan di atas tersebut dalam perpekstif bahasa pemrograman C++.

Mengenal Operator Kondisi : Seleksi/Percabangan in C++


1. Pernyataan if

     if adalah suatu algoritma dimana sebuah perintah akan bisa dieksekusi/dijalankan jika pernyataan kondisi benar, tapi jika pernyataan kondisi salah maka perintah diabaikan. Untuk lebih memahaminya perhatikan flowchart pernyataan if berikut :

Flowchart if

Contoh kasus : 
Kita akan membuat sebuah program sederhana dimana program tersebut akan menampilkan status kelulusan mahasiswa jika nilai yang diinputkan lebih besar atau sama dengan 70.
     Untuk menyelesaikannya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat alur-alur logika jalan penyelesaian, atau yang kita sebut sebagai algoritma dalam bentuk flowchart.

Flowchart percabangan if

   Sebenarnya langkah pembuatan flowchart ini tidak perlu lagi dilakukan jika seorang programmer benar-benar sudah faham mengenai algoritma program yang akan dia buat. Tapi jika untuk programmer yang kelas pemula, langkah ini merupakan jalan yang cukup efektiv untuk membantu peningkatan pemahan dan kemudahan pembuatan programnya.
   Nah setelah flowchart algoritma programnya dibuat, langkah selanjutnya kita menuliskan listing program berdasarkan alur yang telah dibuat. Programnya seperti berikut :
//Program mengeluarkan hasil ujian if
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main() {
      int N;
      cout<<"Ketik Nilai Ujian Anda : "; cin >> N; endl;
      if(N >= 70)
          cout<<"Selamat, Anda Lulus";
getch();
}
2. Pernyataan if - else

     Dalam pernyataan if - else, terdapat penambahan algoritma dari pernyataan if. Artinya, jika pernyataan kondisi benar, maka perintah 1 dikerjakan, jika pernyataan kondisi salah, perintah dikerjakan. Perhatikan gambaran flowchart pernyataan if - else berikut :

flowchart if - else

Contoh Kasus :
    Kita akan membuat sedikit penambahan dari contoh kasus if di atas, yaitu jika nilai lebih besar atau sama dengan 70, maka program akan menampilkan LULUS, dan jika nilai lebih kecil atau di bawah 70, program akan menampilkan BELUM LULUS.
    Langkah penyelesain pertama, buat alur algoritma atau flowchart, seperti berikut :

flowchart percabangan if - else

   Selanjutnya, tuliskan listing program berdasarkan flowchart yang telah dibuat :
//Program hasil ujian if - else
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
    int N;
    cout<< "Masukkan nilai ujian anda : " ; cin >> N; endl;
    if (N>= 70)
       cout<< "Selamat, Anda LULUS"; endl;
    else(N<= 70)
       cout<< "Maaf, Anda BELUM LULUS"; endl;
getch();
}
 3. Pernyataan if Nested (Bersarang)

      if Nested adalah if yang berada di dalam if yang lain, atau bersarang pada if yang sebelumnya.

Contoh Kasus :
      Kita akan membuat program dimana jika IPK 2.75 hingga 2.90 maka lulus memuaskan, jika IPK 3.00 hingga 3.49 maka lulus sangat memuaskan, dan jika IPK 3.50 hingga 4.00 maka lulus dengan mendapat pujian.
       Agar sedikit mengasah otak, kita langsung saja membuat programnya tanpa flowchart. Saya kita sahabat mungkin sudah ada bayangan pastinya tentang gambaran algoritma programnya.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
     double IPK;
     cout<< "Ketik IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
     if(IPK>=2.50 && IPK<=2.99)
        cout<< "Anda lulus memuaskan"<< endl;
     else
        if(IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
           cout<< "Anda lulus Sangat memuaskan"<< endl;
             else
                if(IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
                   cout<< "Anda lulus dengan ujian"<< endl;
                      else
                        cout<< "IPK tidak Valid";
getch();
}
 4. Pernyataan if Bertingkat

     if bertingkat hampir sama dengan if bersarang atau nested. Bedanya, penulisan kode if bertingkat lebih sederhana sehingga lebih efektiv.

Contoh Kasus :
    Untuk contoh kasusnya kita masih menggunakan sama persis seperti if Bersarang (Nested) diatas, bedanya hanya di penulisan kodingnya saja.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
   float IPK;
   cout<< "Ketikkan IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
   if(IPK>=2.50 && IPK<=2.49)
      cout<< "Anda Lulus Memuaskan"<< endl;
   else if (IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
      cout<< "Anda Lulus Sangat Memuaskan"<< endl;
   else if (IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
      cout<< "Anda Lulus Dengan Pujian"<< endl;
   else
      cout<< "Data IPK tidak Valid";
getch();
}
 5. Pernyataan Switch - Case

     Ini yang sedikit berbeda dengan pernyataan-pernyataan kondisi sebelumnya. Bentuk Switch - Case dirancang khusus untuk menangani percabangan yang biasanya melibatkan banyak alternatif. Dari segi fungsi atau kegunaan, Switch - Case masih sama dengan pernyataan if beringkat namun nilai kondisi digunakan untuk memeriksa data bertipe karakter atau integer.

Contoh Kasus :
     Kita akan membuat sebuah program pendeteksi jenis barang, dimana jika diketikkan huruf A, maka program akan menampilkan "Alat Olahraga", jika huruf B maka "Alat Tulis", jika C maka "Alat Dapur", dan jika yang lain maka program menampilkan tulisan "Alat tidak ditemukan".
     Listing programnya seperti berikut :
//Program untuk Mendeteksi jenis barang
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
    char kodebarang() {
    cout<< "Ketik Kode barang [A..C] "; cin >> kodebarang;
    switch(kodebarang){
        case 'A' : cout<< "Alat Olahraga"; break;
        case 'B' : cout<< "Alat Tulis"; break;
        case 'C' : cout<< "Alat Dapur"; break;
        default  : cout<< "Barang tidak ditemukan"; break;
    }
    getch();
}
    Sampai disini penjelasan saya tentang :

Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan) 

   Selamat mencoba dan semoga berhasil, kiranya penjelasan ini bisa menambah sedikit pengetahun tentang C++ programming. Sampai jumpa di postingan selanjutnya, dan jangan lewatkan artikel terkait lainnya yang membahas seputar C++ di bawah ini .! Salam.. :)   

Sunday, March 30, 2014

Cara Mudah Merubah Nama Google menjadi Nama Sendiri di Search Engine Browser


Salam sabat reader..
      Di kesempatan ini Ubung Style kembali hadir dan akan memberikan tips yang keren, tapi simple membuatnya, yaitu bagaiman Cara Merubah Nama Google menjadi Nama Sendiri di Search Engine Browser. Sebenarnya cara ini mungkin sudah banyak yang tahu, tapi saya yakin banyak juga yang belum mengetahuinya, jadi tidak ada salahnya jika tips ini saya share. Ini juga tidak mempengaruhi apa-apa, tapi hanya sekedar iseng-iseng saja ganti namanya biar tidak bosan.

Cara Mudah Merubah Nama Google menjadi Nama Sendiri di Search Engine Browser

    Oke langsung saja kita coba yah, sobat ikuti langkah-langkah seperti di bawah ini, sangat simple sekali :
1. Copy dan pastekan kode ini di addres bar sobat : (http://createfunnylogo.com/alfin)
2. Ganti tulisan "alfin dengan nama sahabat", tekan Enter.
3. Lihat perbuhannya. 
     Bagaimana, gampang bukan ? Jika langkah-langkahnya dilakukan dengan benar, maka pasti tampilannya akan berubah. Contohnya seperti punya saya berikut.

Sebelum :
google search engine

Setelah :
alfin search engine

    Oh yah, cara ini bisa diterapkan di firefox, Google Chrome, ataupun browser-browser yang lain. Dan jika sobat ingin menjadikannya sebagai default page atau halaman utama browser yang sobat gunakan sehingga tampilan ini akan selalu muncul pada saat browser dibuka, maka caranya sobat masuk settings/pengaturan > general/umum, pastekan kode tadi pada beranda/homepage.
   Dengan demikian, sekian postingan kali ini tentang :

 Cara Mudah Merubah Nama Google menjadi Nama Sendiri di Search Engine Browser

   Semoga bermanfaat, selamat mencoba, dan pastikan berhasil yah ? Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Jangan lewatkan juga artikel-artikel terkait lainnya di bawah ini. Salam.. :)

Saturday, March 29, 2014

Mengenal System Call dalam Sistem Operasi Komputer


Salam sahabat reader.
      Di kesempatan kali ini Ubung Style akan membahas tentang pengenalan System Call dalam Sistem Operasi Komputer. Artikel ini merupakan bahasan lanjutan dari beberapa pembahasan-pembahasan sebelumnya seputar tentang Sistem Operasi Komputer. Nah dalam bahasan kali ini kita akan mengenal 5 fungsi yang berjalan dalam System Call sebuah Sistem Operasi Komputer. Lima fugsi tersebut adalah :
- Kontrol proses,
- Manipulasi File,
- Manipulasi Device,
- Informasi Lingkungan, dan
- Komunikasi.
System Call in Computer Operating System

     Sebelum jauh membahas fungsi-fungsi yang berjalan dalam System Call, sebaiknya kita tahu dulu mengenai pengertiannya. System call adalah sistem yang tugasnya menampilkan interface atau antar muka yang sedang berjalan, untuk memperoleh layanan sistem operasi. System call biasanya tersedia dalam bentuk instruksi bahasa assembly. Namun saat ini, banyak bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengganti bahasa assembly menjadi bahasa pemrograman sehinga system call dapat langsung dibuat pada bahasa tingkat tinggi seperti contohnya bahasa C dan C++ .
      Secara umum, dikenal 3 metode yang digunakan untuk melewatkan parameter antara program yang sedang berjalan dengan sistem operasi yaitu :
- Melewatkan parameter melalui Register,
- Menyimpan parameter pada tabel yang disimpan di memory dan alamat tabel tersebut dilewatkan sebagai parameter di register.

Penyimpanan parameter tabel di register

- Push (Menyimpan) parameter ke stack oleh program dan pop (Mengambil) isi stack yang dilakukan oleh System Operasi.

     Nah sekarang kita membahas tentang 5 katerogori fungsi yang telah disebutkan sebelumnya :

1. Kontrol Proses

    Dalam menjalankan fungsi kontrol proses, hal-hal yang dilakukan oleh system call adalah :
- Mengakhiri (end) dan membatalkan (abort)
- Mengambil (load) dan eksekusi (execute)
- Membuat dan mengakhiri proses
- Menentukan dan mengatur atribut proses
- Wait for time
- Wait event, signal event
- Mengalokasika dan membebaskan memory.
Sebagai contoh, Sistem Operasi pada MS-DOS menggunakan sistem singletasking yang memiliki command interpreter yang mulai bekerja pada saat start. Perhatikan gambar dibawah ini :

MS-DOS Single Tasking System


   Karena single tasking maka akan akan menggunakan metode yang sederhana untuk menjalankan program dant tidak membuat proses baru. Sedangkan kalau pada sistem operasi Unix, dapat menggunakan banyak program.

Unix Multitasking System

2. Manipulasi File

      Fungsi kedua dari System call adalah manipulasi file. Dalam menjalankan fungsi manipulasi file tersebut, hal-hal yang dilakukan adalah :
- Membuat dan menghapus file
- Membuka dan menutup file
- Membaca, menulis, dan mereposisi file
- Menentukan dan mengatur atribut file
3. Manipulasi Device

      Fungsi ketiga adaah Manipulasi Device. Hal-hal yang dijalankan dalam fungsi ini adalah :
- Meminta dan membebaskan device- Membaca, menulis dan mereposisi file
- Menentukan dan mengatur atribut device.

4. Informasi Lingkungan

    Dalam menjalankan fungsi ini, System Call melakukan hal-hal berikut :
- Mengambil atau mengatur atau tanggal
- Mengambil atau mengatur sistem data
- Mengambil atau mengatur proses, file atau atribut-atribut file.
5.  Komunikasi

Hal-hal yang dilakukan dalam fungsi komunikasi System call ini adalah :
- Membuat dan menghapus sambungan komunikasi
- Mengirim dan menerima pesan
- Mentransfer status informasi.
Dalam fungsi komunikasi pada System Call,  terdapat 2 model komunikasi, yaitu :
a. Message-passing model.    Informasi saling ditukarkan melalui fasilitas yang telah ditentukan oleh sistem operasi.
b. Shared-memory Model.     Proses-proses menggunakan map memory untuk mengakses daerah-daerah di memori dengan proses-proses yang lain.
 
Perhatikan contoh proses model komunikasi Message-passing model (a) dan Shared-memory Model (b) pada gambar dibawah ini :

model komunikasi system call

     Dengan demikian, sekarang kita tahu bahwa system call sangat penting dalam sistem operasi komputer. Tanpa system call, tampilan user interface yang kita biasa lihat selama ini di layar monitor tidak semenarik dan sebagus yang diharapkan.
Sekian postingan kali ini tentang :

Mengenal System Call dalam Sistem Operasi Komputer

      Semoga bermanfaat, dan bisa menambah wawasan kita bersama tentang sistem operasi komputer. Jangan lewatkan juga artikel-artikel terkait lainnya seputar sistem operasi komputer di bawah ini, Salam.. :)

Friday, March 28, 2014

Cara Menghentikan Program Not Responding Secara Otomatis tanpa menggunakan Windows Task Manager


Salam Sahabat Reader..
    Di kesempatan ini Ubung Style kembali hadir dan akan membahas tentang bagaimana Cara Menghentikan Program Not Responding Secara Otomatis tanpa melalui Task Manager. Saat menjalankan sebuah program aplikasi komputer, pernahkah sobat menemui pesan "Program not Responding" ? Tentunya pasti pernah bukan ? Hal ini terjadi bisa saja karena program tersebut terkena virus, atau mungkin ukuran source yang diperlukan untuk menjalankan program itu terlalu besar sehingga RAM tidak bisa menyediakan source yang diminta.
  Nah biasanya orang menggunakan "Windows Task Manager" untuk menghentikan program tersebut secara paksa. Cara ini memang lumrah sering digunakan oleh kebanyakan orang. Namun tahukah  sobat ada cara yang lebih praktis dan efesien ?  Dengan cara ini kita hanya perlu melakukan sekali saja langkah penyetingan, dan hasilnya bisa terus menerus. Program akan langsung berhenti secara otomatis jika terjadi masalah, sehingga kita tidak perlu repot-repot menjalankan task manager setiap kali not responding.

Stop a Program Not Responding  without windows Task Manager

Langkah-langkah untuk melakukan penyetingan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Masuk program "Windows Run" dengan menekan tombol (windows + R), ketik regedit.

regedit

2. Akan muncul kotak dialog user account control, pilih yes.
3. Setelah masuk regestry, pilih file HKEY_USERS/Default/Control Panel/Desktop.

Registry editor

4. Setelah itu pilih AutoEndTasks dan isikan nilai 1 pada kolom "value data :"

Value data

5. Selanjutnya klik OK, tutup registry editornya, dan restart komputer anda.

     Jika langkah-langkahnya telah diikuti dengan benar, maka pengaturan pasti berhasil. Sekarang program akan secara otomatis berhenti ketika terjadi not responding tanpa kita menggunakan windows task managernya.
     Demikin postingan kali ini tentang :

Cara Menghentikan Program Not Responding Secara Otomatis tanpa menggunakan Windows Task Manager

    Kiranya bisa bermanfaat, selamat mencoba dan semoga berhasil. Sampai jumpa di postingan selanjutnya,, Salam.. Jangan lewatkan artikel artikel menarik lainnya yang terkait dibawah ini :

Wednesday, March 26, 2014

Cara merubah tema facebook menggunakan Add-ons Stylish di browser Firefox


Salam sahabat Reader..
     Lama tak bersua. Kali ini Ubung Style kembali hadir dan akan berbagi tips tentang bagaimana Cara Merubah Tema Facebook Menggunakan Add-Ons Stylish di Browser Firefox. Tahukah sobat, akhir akhir ini pengguna facebook sering diresahkan dengan adanya spam "auto comment" dan "auto tag" yang hampir tiap saat pasti ada, yang kadang berisi status bohong cara merubah tema facebook. Mungkin sobat juga pernah mengalami hal ini.
      Namun yang akan saya share di sini adalah cara yang benar-benar dan dapat dibuktikan. Sobat hanya perlu mengikuti langkah-langkahnya dengan benar maka tema facebook sobat akan benar-benar berubah dengan menggunakan Add-Ons Stylish. Add-Ons Stylish ini bisa digunakan di beberapa browser seperti Firefox, Chrome, Opera dan yang lainnya tapi kali ini saya akan mencontohkan mengguanakan Firefox web browser.

Cara merubah tema facebook menggunakan Add-ons Stylish

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Login ke facebook sobat.
2. Install Add-Ons Stylish di link ini : (https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/stylish/).
3. Setelah itu sobat langsung klik "Add to firefox". Perhatikan gambar di bawah :

 Fb Stylish Add-Ons

4. Akan muncul kotak dialog persetujuan dari firefox. Klik Allow. Seperti gambar di bawah :

Allowing Add-Ons Stylish

5. Setelah itu klik Install.

Stylish Add-Ons Installation

6. Setelah itu downloading akan berjalan. Tunggu sampai prosesnya selesai, Klik Restart Firefox sobat jika sudah selesai.

Sampai di sini kita telah memiliki Add-Ons Stylish yang akan bisa digunakan untuk merubah tema facebook. Icon-nya yang berlogo huruf "S"sudah bisa kita lihat di posisi kanan atas browser firefox.

Icon Stylish

         Icon Stylish ini nantinya akan berfungsi sebagai tombol untuk memilih tema-tema yang ingin kita terapkan di facebook. Tapi sebelum itu tentunya kita perlu mempersiapkan tema apa yang akan di install. Sobat bisa melihat berbagai pilihan temanya di sini : (http://userstyles.org/styles/browse/facebook)
          Di link tersebut kita bisa memilih banyak farian tema. Pilih tema apa saja yang dinginkan (bisa lebih dari satu) dan install. Sebagai contoh saya menggunakan tema "anonymous black fb login page" . Seperti ini tampilannya :

Tampilan Login Facebook anonymous

Demikian penjelasan tips kali ini tentang 

Cara merubah tema facebook menggunakan Add-ons Stylish di browser Firefox

      Silahkan dicoba dan semoga berhasil. Sampai bertemu di postingan selanjutnya, Salam ..! Jangan lewatkan artikel-artikel menarik lainya di bawah ini.

Sunday, March 16, 2014

Struktur dasar algoritma dalam C++ "Sequensial, Seleksi & Perulangan"


Salam sahabat Readaer..
     Di kesempatan ini Ubung Style akan melanjutkan pembahasan di postingan-postingan sebelumnya, yaitu mengenai bahasa pemraman C++. Dalam pembahasan sebelumnya kita telah mengenal variabel, constanta dan manipulator dalam C++ , dan juga operator dan input-output, maka kali ini kita akan belajar mengenai Struktur dasar algoritma dalam C++,  yaitu :
"sequensial, seleksi dan perulangan"
Struktur dasar algoritma dalam C++


Mengenal Flow Chart

      Sebelum kita melangkah jauh ke pembahasan sequensial, seleksi dan perulangan, alangkah baiknya saya perkenalkan dulu kepada sahabat reader tentang Flow Chart. Mengapa ? Karena pada penggunaan selanjutnya kita akan selalu berhubungan dengan apa yang namanya Flowchart ini. Flowchart akan selalu dibutuhkan seorang programmer jika ingin membuat sebuah listing program yang lebih kopleks, karena flowchart berfungsi sebagai gambaran algoritma (urutan langkah-langkah logis penyelesaian suatu masalah program) yang akan digunakan.
       Semakin penasaran. Jadi apa itu Flowchart ? Flowchart adalah sebuah gambar atau bagan yang terbentuk dari simbol dan garis penghubung, yang menunjukkan urutan langkah yang benar, dan hubungan antara proses beserta instruksinya. Jadi, simbol melambangkan proses, sedangkan bubungan antarat proses-proses digambarkan dengan garis penghubung. Agar tidak semakin bingung perhathkan beberapa contoh simbol flowchart beserta penggunaanya di bawah ini :

Simbol Flowchart

Oke, karena kita sudah mengenal apatu itu flowchart dan apa itu algoritma, maka langsung saja kita masuk ke dalam pembahasan mengenai sequensial, seleksi dan perulangan, beserta contoh flowchart dan listing Codding-nya.

1. Sequensial

      Sequensial adalah suatu urutan logis langkah-langkah penyelesaian atau algoritma yang dilakukan secara berurutan. 
Contoh kasus : Jika kita ingin membuat sebuah program yang dapat menghitung luas persegi panjang dengan rumus : 
P = L x T 
Maka langkah pertama yang dilakukan adalah menuliskan Pseudecode dan menggambar Flowchart-nya.
- Pseudecodenya adalah :
- Ketik nilai P, L dan T
- Hitung P = L x T
- Tampilkan P
- Maka gambaran flowchartnya akan seperti seperti ini :

Sekuensial Flowchart


     Berdasarkan flowchart di atas, kita telah mendapat gambaran untuk membuat listing program menghitung luas persegi panjang tersebut. Maka listing program dengan menggunakan flowchart sequensial berdasarkan contoh kasus ini adalah :
//Program menghitung luas persegi panjang
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
      int P, L, T;
      cout << "Masukkan lebar persegi panjang : "; cin >> L; endl;
      cout << "Masukkan tinggi persegi panjang : "; cin >> T; endl;
      P = L *T;
      cout << "Luas persegi panjang adalah : " << P;
      getch();
}
2. Seleksi / Pencabangan

     Seleksi atau disebut juga pencabangan adalah proses algoritma yang dilakukan berdasarkan kondisi atau syarat yang ditentukan oleh programmernya.
Contoh kasus : Kita akan membuat sebuah program sederhana, dimana program tersebut akan menampilkan kata "lulus" jika nilai ujian yang diinputkan lebih besar dari tuju puluh (>70), dan "tidak lulus" jika nilai yang diinputkan lebih kecil dari tuju puluh (<70).
- Pseudecodenya adalah :
- Ketik N
- Periksa nilai N
- jika N >= 70 maka LULUS
- jika N <= 70 maka TIDAK LULUS
- tampilkan hasilnya
- Gambaran Flowchartnya :

Selection flowchart


Berdasarkan gambaran flowchart, dapat kita tuliskan listing programnya seperti berikut :
//Program menampilkan hasil ujian
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
void main() {
     int N;
     cout << " Masukkan nilai ujian anda :" cin >> N; endl;
     if (N >= 70)
       cout << "Selamat, anda LULUS .."; endl;
          else
               cout << "Maaf, anda TIDAK LULUS"; endl;
     getch();
}
3. Perulangan / Reiteration

     Perulangan atau reiteration adalah proses algoritma dimana proses dilakukan beberapa kali sesuai kriteria yang diminta.
Contoh kasus : Kita akan membuat sebuah program yang akan menampilkan kata "UBUNG" sebanyak 3 kali.
- Pseudecodenya seperti berikut :
- Awalnya N = 1
- Cek apakah N <= 3
- jika Ya tampilkan UBUNG
- jalankan N=N+1 maka N=2
- Cek apakah N<= 3
- jika Ya tampilkan UBUNG
- jalankan N=N+1 maka N=3
- Cek apakah N<= 3
- jika Ya tampilkan UBUNG
- jalankan N=N+1 Maka N=4
- Cek apakah N <= 3
- Jika tidak maka proses selesai
- Gambaran Flowchartnya seperti berikut :

Contoh Flowchart Perulangan


Dari gambaran Flowchart ini maka kita bisa membuat listing program seperti berikut :
//Program menampilkan Tulisan sebanyak 3 kali
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
     int N;
     for (N=1; N<=3; N++) {
         cout << "UBUNG \n";
     }
     getch();
}
    Jadi, sudah jelas bagi kita bagaimana pentingnya suatu algoritma dan penggambaran flowchart bagi seorang programmar untuk membuat sebuah program. Jika kita ingin menjadi seorang programmer yang handal, maka sering-seringlah berlatih dengan yang namanya logika dan algoritma serta pembuatan flowchart. Karena kuncinya adalah sering-sering berlatih saja.
      Demikian postingan kali ini tentang :

Struktur dasar algoritma dalam C++ "Sequensial, Seleksi & Perulangan"

     Selamat mencoba dan semoga berhasil. Sekiranya postingan ini bisa bermanfaat bagi sahabat yang ingin atau sedang mendalami ilmu pemrograman khususnya pemrograman bahasa C++. Anda juga bisa membaca artikel terkait lainnya yang membahas tentang pemrograman C++ di blog ini. Terima kasih telah berkunjung. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Salam .. :)

Saturday, March 15, 2014

Mengenal Variabel, Constanta dan Manipulator dalam C++


Salam sahabat reader..
     Di kesempatan ini Ubung Style akan kembali membahas seputar dasar-dasar pemrograman dalam bahasa C++. Di materi sebelumnya kita sudah mempelajari tentang struktur, input/output, excape sequence dan macam-macam jenis operator dalam C++. Nah kali ini kita akan mengenal tentang Variabel, Constanta dan Manipulator dalam bahasa pemrograman C++
     Perlu sobat ketahui bahwa dalam bahasa pemrograman apapun, ketiga materi ini adalah hal dasar yang harus dikenali dengan baik. Karena dalam pembuatan program, ketiganya akan selalu dipakai. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan penulisan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Oke langsung saja saya akan memperkenalkan satu persatu bagaimana penulisan variabel, constanta dan manipulator dalam bahasa C++ beserta contoh listing programnya.

Variabel, Constanta and Manipulator in C++

1. Variabel

        Variabel adalah suatu nilai yang dapat berubah-ubah, atau bersifat dinamis (tidak tetap). Artinya seorang programmer ataupun user dapat memasukkan nilai inputan sesuai kondisi.
Contoh variabel dalam program sederhana :
//Variabel
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
void main () {
     int nilai;
     cout <<" Ketikkan nilai anda : " ; cin >> nilai;
     cout <<" Nilai yang anda masukkan adalah : " << nilai;
     getch();
}
2. Constanta

         Constanta juga adalah sebuah nilai inputan, tapi sipatnya kebalikan dari variabel. Constanta bersifat tetap, dan hanya bisa dinputkan oleh programmer di dalam listing program yang dibuatnnya. Contoh : int nilai = 80; char huruf = 'A';
Contoh Constanta dalam program sederhana :
//Constanta
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
void main () {
      int nilai = 80;
      cout << "Nilai anda :" << nilai;
      getch();
}
3. Manipulator

        Manipulator adalah fungsi atau perintah yang digunakan oleh programmer untuk mengatur tampilan hasil output / keluaran program di layar monitor. Contohnya seperti pengaturan pindah baris (Enter) dan lain sebagainya. Manipulator sangat berguna terutama jika program yang dibuat sudah termasuk program yang kompleks. File yang disertakan iomanip.h dan iostream.h. 
Beberapa fungsi perintah manipulator adalah :
- Endl: digunakan untuk mengatur pindah baris
- Dec, oct, dan hex: Digunakan untuk mengkonversi nilai data dalam bentuk desimal, oktal dan hexadesimal
- Setprecision() : Digunakan untuk mengatur jumlah digit nilai desimal yang ingin ditampilkan
- Setw() : Digunakan untuk mengatur lebar tampilan di layar monitor dari nilai variabel
- Setfill(): Digunakan untuk mengatur suatu karakter yang diletakkan di depan nilai/data yang telah diatur oleh setw().
- Setiosflags() : Digunakan untuk mengatur format keluaran data untuk fungsi cout().

Contoh-contoh program menggunakan Manipulator :

endl :
//Contoh endl
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
    int uts,uas,tugas;
    float hasil;
    cout << "Masukkan nilai Tugas anda : "; cin >>tugas; endl;
    cout << "Masukkan nilai UTS anda   :"; cin >>uts; endl;
    cout << "Masukkan nilai UAS anda   :"; cin >>uas; endl;
    cout << endl;
    hasil = (tugas + uts + uas) / 3;
    cout << "Nilai akhir anda adalah : " << hasil;
    getch();
}
dec, oct, hex :
//contoh dec, oct, hex
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
void main () {
     int data=12;
     cout << "Data awal :" << data << endl;
     cout << "Konversi dari " << data << "desimalnya :" << dec<< data<< endl;
     cout << "Konversi dari " << data << "oktalnya :" <<oct<<data<<endl;
     cout << "Konversi dari " << data << "hexanya :" <<hex<<data<<endl;
     getch() ;
}
 Setiosflags() dan Setprecision()
//contoh setiosflags() dan Setprecision()
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iomanip.h>
void main () {
     float a,b,c;
     a = 5.28; b= 27.69;
     c = a * b;
     cout << setiosflags(ios:fixed);
     cout << "Ketelitian 1 digit :" << setprecision(1) << c << endl;
     cout << "Ketelitian 2 digit :" << setprecision(2) << c << endl;
     cout << "Ketelitian 3 digit :" << setprecision(3) << c << endl;
     getch();
}
Setw()
//Contoh Setw()
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
void main () {
     int a;
     for (a=1; a<=5; a++) {
         cout << setw(a) << a << endl;
    }
    getch();
}
Setfill()
//Contoh Setfill
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
void main () {
     int a;
     for (a=1; a<=5; a++) {
         cout << setfill ('..')
         cotu << setw(a) << a << endl;
    }
    getch();
}
Demikian postingan kali ini tentang :

Mengenal Variabel, Constanta dan Manipulator dalam C++ 

     Selamat mencoba dan semoga berhasil. Sekiranya penguraian singkat dan umum ini bisa membantu anda yang sedang dalam masa pembelajaran mengenai konsep dasar dari bahasa pemrograman C ++. Jika ada yang belum difahamin bisa langsung ditanyakan di kotak komentar di bawah, untuk kita cari jawabannya secara bersama-sama. 
     Terima kasih telah berkunjung, jangan lewatkan juga beberapa artikel yang masih terkait dengan pembelajaran pemrograman di bawah ini. sampai jumpa di postingan selanjutnya.. Salam. :)

Friday, March 14, 2014

5 Layanan Sistem Operasi Komputer untuk User


Salam sahabat Reader.
      Di kesempatan ini Ubung Style akan membahas masih seputar dasar pengenalan Sistem Operasi komputer, yaitu 5 Layanan Sistem Operasi Komputer untuk User. Dalam postingan Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi pernah disinggung bahwa salah satu fungsi dari sisterm operasi adalah merupakan alat untuk mempermudah pengguna komputer atau user. Nah kali ini kita akan lebih menitik beratkan pada point ini, yaitu pelayanan sebuah sistem operasi dalam memberikan kemudahan-kemudahan  kepada si pengguna komputer atau user.
5 Layanan tersebut adalah :
Layanan Eksekusi Program, Operasi-operasi I/O, Manipulasi Sistem file, Komunikasi, dan Mendeteksi kesalahan.

Layanan Sistem Operasi Komputer

1. Layanan Eksekusi Program

     Salah satu layanan yang diberikan oleh Sistem Operasi kepada User untuk memudahkan proses kerja adalah me-load / memanggil ke memory dan menjalankannya. Program tersebut pun harus dapat dihentikan/ diakhiri eksekusinya baik dalam bentuk normal atau pun tidak dalam keadaan normal (eror program).

2. Layanan Operasi-operasi Input/Output

    Saat sebuah program di-running / dijalankan, sering kali juga dibutuhkan proses I/O baik berupa file atau peralatan I/O itu sendiri. Dalam hal ini sistem operasi harus bisa berfungsi sebagai pengontrol, karena hal ini tidak bisa secara lansung dilakukan oleh User karena aspek keamanan dan efesiensi.

3. Layanan Manipulasi Sistem File

    Kadang dalam suatu kondisi, program harus membaca dan menulis berkas, dan membuat ataupun menghapus berkas. Fungsi ini harus bisa dijalankan oleh sebuah Sistem Operasi.

4. Layanan Komunikasi

     Ketika beberapa proses sedang berjalan, kadangkala sebuah proses membutuhkan informasi dari proses yang lain ataupun sebaliknya, sehingga membutuhkan sebuah komunikasi. Pertukaran informasi dapat dilakukan oleh beberapa proses dalam suatu komputer atau bisa juga dengan komputer yang berbeda yang terhubung melalui sistem jaringan. 
    Pada umumnya, ada 2 jenis layanan komunikasi oleh sistem operasi yaitu dengan cara berbagi memory (Shared Memory) dan cara pengiriman pesan (Message Passing).

5. Layanan mendeteksi kesalahan

    Pernahkah anda menemukan sebuah pesan kotak dialog berisi pesan eror yang ditampilkan ketika menjalankan sebuah program ? Itu adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Sebuah sistem operasi untuk memudahkan pengguna komputernya. Sistem harus menjamin kebenaran dalam proses komputasi apapun yaitu dengan cara melakukan pendeteksian error pada CPU dan Memory, perangkat I/O dan atau program yang diinputkan oleh user.

     Selain 5 fungsi layanan diatas, setidaknya ada 3 fungsi tambahan yang ada meskipun tidak secara langsung digunakan untuk membantu user, namun tetap penting dan harus dimiliki oleh setiap sistem operasi karena hal ini digunakan untuk jalannya sistem operasi yang lebih efesien. 3 fungsi layanan tersebut adalah :

a. Resource alocation

   Sebuah sistem operasi harus dapat mengalokasikan resource untuk banyak user atau banyak job yang dijalankan dalm satu waktu yang sama.

b. Accounting

    Accounting Dalam istilah Indonesia lebih dikenal dengan akutansi atau catatan. Jadi, sistem operasi harus membuat semacam catatan daftar berapa resource yang digunakan oleh user, dan resource apa saja yang digunakan untuk menghitung secara statistik akumulasi penggunaan resource.
  Data dari hasil layanan Accounting ini sangat diperlukan terutama dalam sebuah proses konfigurasi bagi seorang user yang ingin ingin meningkatkan pelayanan.

c. Protection

  Layanan sistem protection / pengamanan ini sangat penting, harus dilakukan oleh sebuah sistem karena hal ini untuk menjamin apakah semua akses ke resource telah terkontrol dengan baik atau tidak.

Demikin postingan kali ini tentang :

5 Layanan Sistem Operasi Komputer untuk User

Semoga konsep dasar dalam pembelajaran pengenalan sistem operasi ini dapat berguna untuk sobat yang ingin atau sedang mendalami sistem operasi. Anda juga bisa membaca beberapa artikel terkait di bawah ini. Terima kasih telah berkunjung, dan sampai jumpa di postingan berikutnya. Salam.. :)

Monday, March 10, 2014

Komponen-komponen Utama Sistem Operasi


Salam Sobat reader..
    Masih dalam bahasan seputar Sistem Operasi, kali ini Ubung Style akan membahas tentang Komponen-komponen Utama Sistem Operasi. Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya Jenis-jenis Operating System, kali ini kita akan membahas beberapa komponen utama yang mendukung proses jalalanya suatu sistem operasi komputer. Diantaranya adalah :
 "Manajemen proses, Manajemen momry utama, Manajemen file, Manajemen Sistem I/O, Manajemen penyimpanan sekunder, Sistem jaringan, Sistem proteksi, dan System command interpreter"
Main Components of Operating System

1. Manajemen Proses

      Proses adalah program yang sedang berjalan atau sedang dieksekusi dalam sebuah sistem oprasi komputer. Misalkan jika pada Sistem Operasi Windows, kita dapat melihatnya di sistim Windows Taks Manager (shortcut : ctrl + alt + del > pilih tab Processes ). Contoh proses :

Contoh Proses

Pada gambar diatas, kita dapat melihat bahwa proses atau program yang sedang berjalan dalam komputer saya adalah sebanyak 87 proses.
      Untuk bisa berjalan, sebuah proses tentunya membutuhkan yang namanya Resource atau Sumber daya tertentu untuk menyelesaikan tugasnya. Resource yang dibutuhkan tersebut adalah seperti waktu CPU, memory, file dan perangkat Input/Output (I/O). Inilah yang disebut dengan manajemen proses.
         Nah untuk menjalankan suatu proses, Sistem Operasi bertanggung jawab pada seluruh aktivitas yang berhubungan dengan manajemen proses. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain :
a. Pembuatan dan penghapusan proses yang dibuat oleh user dan sistem.
b. Menghentikan sementara proses yang sedang berjalan dan kemudian melanjutkanya.
c. Menyediakan kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses dan komunikasi proses.
2. Manajemen Memory Utama

     Memory adalah tempat menyimpan sebuah array yang biasanya berukuran word atau byte yang mempunyai alamat memorynya masing-masing. Memory dapat mengakses data yang digunakan oleh CPU dan perangkat Input/Output dengan cepat. 
        Sistem Operasi bertanggung jawab mengatur jalannya aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan memory. Proses inilah yang disebut dengan Manajemen Memory Utama. Aktivitas-aktivitas manajemen memory tersebut antara lain :
a. Memelihara bagian-bagian memory yang sedang digunakan.
b. Memtuskan proses-proses mana saja yang harus dipanggil ke memory.
c. Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memory jika saat diperlukan.
3. Manajemen File

     File adalah informasi-informasi yang saling berhuhungan yang sudah didefinisikan oleh user. File bisa dalam bentuk program dan data Misalnya gambar, file video, file music, dll. 
     Karena file termasuk dalam komponen utama suatu sistem operasi, maka sistem perlu mengatur aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan file. Ini yang dinamakan Manajemen File. Aktivitas-aktivitas yang diatur oleh sistem operasi dalam manajemen file adalah :
a. Pembuatan dan penghapusan file.
b. Pembuatan dan penghapusan direktori.
c. Manipulasi file dan dierktori.
d. Pemetaan file ke memory sekunder.
e. Backup file ke media penyimpanan nonvolatile.
4. Manajemen I/O

     Input adalah proses pemasukan data atau perintah, sedangkan output adalah proses pengeluaran hasil input yaitu bisa berupa hard copy (print text dan gambar) maupun soft copy (tampilan di layar monitor dan suara). Sebuah sistem operasi pun bertanggung jawab dalam proses yang berhubungan dengan Manajemen I/O ini.
Aktivitas-aktivitas yang diatur oleh Sistem operasi terkait dengan I/O adalah :
a. Sistem buffer-caching.b. Interface defice-driver secara umum.
c. Driver untuk defice hardware-hardware tertentu.
5. Manajemen penyimpanan sekunder

      Untuk media peyimpanan, memory utama (Primary storage) saja tidak cukup karena ukurannya terlalu kecil untuk mengakomodasi semua data dan program secara permanen. Data yang tersimpan hanya dalam primary storage akan hilang ketika sistem mati. Untuk itu sistem komputer butuh yang namanya media penyimpanan sekunder (Secondary storage) untuk membackup memory utama. 
     Dalam proses Manajemen penyimpanan sekunder, suatu Sistem Operasi bertanggung jawab atas beberapa aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan media peyimpanan sekunder berikut :
a. Pengaturan ruang bebas.
b. Alokasi penyimpanan.
c. Penjadwalan disk.
6. Sistem Jaringan

    Sistem jaringan disebut juga Sistem terdistribusi. Pada postingan pekembangan jenis-jenis operating system sudah dijelaskan mengenai hal ini. Pada sistem terdistribusi, terdapat lebih dari satu processor (kumpulan processor) yang bekerja dan menggunakan clock secara bersama-sama tapi mempunyai local memory sendiri-sendiri. 
     Prosessor-prosessor dalam suatu sistem jaringan atau sistem terdistribusi dihubungkan melalui jaringan komunikasi  dengan menggunakan protocol. Sistem terdistrubusi memungkinkan user mengakses resource yang beragam. Nah disinilah berjalan fungsi dari sistem operasi. 
    Sistem operasi yang sudah terdistribusi atau terhubung dalam satu jaringan memiliki kelebihan-kelebihan yaitu antara lain : 
a. Meningkatkan kecepatan komputasi.
b. Meningkatkan ketersediaan data.
c. Meningkatkan kehandalan sistem.
7. Sistem Proteksi

      Sistem proteksi adalah sebuah mekanisme perlindungan atau pengontrolan akses oleh program, proses atau user pada sistem maupun resource dari user. Sistem operasi bertugas melakukan ini.
      Mekanisme pengontrolan atau sistem proteksi yang dilakukan atau disediakan oleh sistem adalah :
a. Membedakan antara pengguna yang sah atau yang tidak.
b. Menentukan kontrol yang terganggu.
c. Menetapkan cara pelaksanaan proteksi.
8. Sistem Command Interpreter

    Sistem Command Interpreter adalah sistem program yang membaca dan menerjemahkan pernyataan kontrol. Hal ini  sering disebut juga command-line interpreter pada WINDOWS atau Shell pada UNIX. 
      Beberapa perintah dimasukkan ke dalam sistem operasi menggunakan pernyataan kontrol. Hal ini digunakan antara lain untuk :
a. Manajemen dan pembuatan proses.
b. Penanganan I/O.
c. Manajemen penyimpanan sekunder.
d. Manajemen memory utama.
e. Akses Sistem file.
f. Proteksi.
g. Jaringan.
     Demikian pembahasan kali ini tentang :

Komponen-komponen Utama Sistem Operasi

   Semoga bermanfaat dan dapat difahami sehingga meningkatkan wawasan pengetahuan kita bersama. Terima kasih telah berkunjung, jangan lewatkan juga artikel "Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi". Nantikan postingan artikel menarik selanjutnya .! Salam.. 

Sunday, March 9, 2014

Perkembangan Jenis-jenis Operating System Komputer


Salam Sahabat Reader..
     Di kesempatan ini Ubung Style akan membahas tentang Perkembangan Jenis-jenis Operating System Komputer, menyambung dari bahasan sebelumnya di postingan Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi yang telah membahas beberapa hal berikut :
 Fungsi Sistem operasi untuk mempermudah kerja user, Fungsi Sistem Operasi sebagai alat resourch allocator, dan Fungsi sistem operasi sebagai kernel / program yang berjalan setiap waktu tanpa henti. 
Nah kali ini kita akan membahas masih seputar informasi dasar pengenalan sistem Operasi Komputer, yang berkembang dari dulu hingga sekarang, yaitu jenis-jenisnya. Diantara jenis-jenis Sistem Operasi Komputer yang akan kita bahas nantinya adalah :
"Sistem Mainframe, Sistem Batch Multiprogram, Sistem Time Sharing, Sistem Desktop, Sistem Terdistribusi, Sistem Terklaster, Sistem Real Time, dan Sistem Handheld ".
Kind Of Computer Operating System

Materi ini saya dapatkan dari perkuliahan SEMESTER II di kampus saya, dan akan coba saya uraikan ulang kepada sobat reader, semoga bermanfaat. Oke langsung saja kita bahas satu persatu.

1. Sistem Mainframe


    Sitem Mainfram adalah syitem komputer terdahulu yang berbentuk mesin besar. Perangkat input yang digunanakan berupa card reader dan tape drive, yang untuk menjalankan sistem ini digunakan suatu console. Sedangkan perangkat output yang digunakan berupa line printer, tape drive dan card punch. 
      Sistem operasi pada komputer mainframe sangat sederhana. task utama mengontrol secara otomatis dari satu job ke job berikutnya. Cara kerjanya seperti ini, user menyiapkan job yang terdiri dari program, data dan beberapa informasi kontrol yang dikirim ke operator komputer, kemudian beberpa waktu berikutnya output ditampilkan. Output berupa hasil program, apabila terjadi eror memory dan register akan berisi kosong.
      Sistem operasi seperti ini selalu residen di memory yang disebut "resident monitor". Ini adalah gambaran layout dari sistem batch sederhana.
Memory layout simple batch system

     Untuk meningkatkan kecepatan proses, job yang sama perlu dikumpulkan bersama (batch), dan dijalankan oleh komputer sebagai satu kempok. Untuk menghindari adanya waktu terbuang (nganggur) CPU, maka kemudian dikembangkan suatu tekhnik mengurutukan kerja job secara otomatis, sehingga mampu mentransfer kontrol dari suat job ke job berikutnya. Inilah bentuk System operasi pertama kali.

2. Sistem Batch Multiprogram

        Pada Sistem Batch Multiprogram ini, beberapa job dikumpulkan oleh sistem operasi pada memory utama pada waktu yang sama. Jumlah job dapat disimpan secara bersama-sama pada memory biasanya lebih kecil daripada jumlah job yang dapat berada pada job pool. Job Pool adalah bagian yang berisi kumpulan job-job yang sudah siap untuk dieksekusi.
          Pada sistem multiprogram, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk menejemen memory, penjadwalan CPU dan manajemen disk. Sistem operasi multiprogram menyediakan supply untuk I/O routine. Sistem harus mengalokasikan memory ke beberapa job.
Memory layout sistem batch multiprogram

        Beberapa job-job yang sudah siap dieksekusi akan dipilih oleh sistem job mana yang akan diksekusi terlebih dahulu oleh CPU. Selain itu juga system harus mengalokasikan perangkat apa saja yang diperlukan setiap job.

3. Sistem Time Sharing

        Sistem Time Sharing adalah suatu hasil pengembangan dari Sistem Multiprogram. Sistem time sharing pada saat ini lebih sering disebut dengan istilah Multitasking. Mungkin sobat lebih familiar dengan istilah ini. Beberapa job yang berada pada memory utama dieksekusi oleh CPU secara bergantian.  CPU hanya bisa menjalankan program yang berada pada memory utama. Proses perpindahan antar Job ini terjadi sangat sering dan dalam waktu yang sangat cepat sehingga seolah tanpa celah jeda sedikitpun, jadi user dapat berinteraksi dengan setiap program pada saat dijalankan.
        Selain disebut multitasking, Sistem Time Sharing sering juga sering dikenal dengan sebutan Sistem Komputasi Interaktif , dimana user memberikan instruksi pada sistem operasi atau program secara langsung dan akan menerima respon segera.
       Perangkat input berupa keyboard dan perangkat output berupa display Screen seperti CRT dan Monitor. Bila sistem operasi telah selesai mengakses satu perintah, maka sistem kemudian akan mencari pernyataan berikutnya dari user melalui Keyboard.

4. Sistem Desktop

      Tekhnologi kian berkembang, sehingga  Sistem Komputer dari mainframe menjadi Mikrokomputer, yang tetap dapat mengadopsi sistem Mainframe. Salah satunya yaitu Sistem Desktop Personal Computer (PC) yang dikembangkan mulai sekitar tahun 70-an. Sistem operasi ini kemudian sering disebut Mikorkomputer.
     Sistem operasi ini masih belum dikembangkan untuk multiuser maupun multitasking, tapi bertujuan hanya untuk lebih kepada pemaksimalan utilitas CPU dan pheripheral serta menitik beratkan pada pemaksimalan kenyamanan dan respon user. 2 Sistem operasi yang saat itu dikembangkan dalam waktu yang bersmaan yaitu Microsoft Windows dan Apple Machintosh. Sedangkan Product dari Microsoft yang lainnya yaitu MS DOS yang masih single tasking kemudian dikembangkan oleh IBM menjadi OS/2 yaitu yang merupakan sistem multi tasking.
     Contoh lain dari perpindahan Sistem Operasi ini adalah perkembangan Sistem Operasi MULTICS, yang dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) di tahun 1965 sampai 1970 sebagai komputasi yang berjalan pada komputer mainframe yang besar dan kompleks.
      Kemudian Beel Laboratories mengembangkan MULTICS dengan mendesain UNIX tahun 1970 untuk Minikomputer PDP-11. Tahun 1980 kemudia dikembangkan sistem operasi UNIX-like untuk sistem mikrokomputer menyusul Sistem Operasi yang sudah berkembang duluan seperti Microsoft Windows NT, IBM OS/2 dan Machintosh.

5. Sistem Pararel

       Sistem Pararel adalah sistem yang mempunyai lebih dari satu prosesor yang dapat berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan pheripheral. Sistem pararel ini disebut sebagai thightly coupled system atau juga multiprosessor, yang dengan dikembangkannya sistem ini diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja yang dapat dilakukan oleh suatu komputer, yaitu dalam waktu yang relativ lebih singkat.
       Jika suatu fungsi didistribusikan pada beberapa prosessor, maka ketika terjadi kegagalan dari satu prosessor tidak akan dapat menghentikan sistem, tapi hanya memperlambat sistem. Misalkan jika digunakan 10 prosessor dan satunya gagal, maka 9 prosessor lainnya akan menggantikan fungsi dan kinerja dari prosessor yang gagal tersebut, namun hal itu akan sedikit memperlambat kinerja sistem sebanyak sepersepuluh atau 10 persen. Kemampuan ini sering kali disebut dengan gracefull degradation.
    Sistem pararel atau multiprosessor yang sering digunaakan adalah model symetric multiprocessing, yaitu setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar prosesor saat diperlukan. Perhatikan gambar contoh arsitektur symetric multiprocessing berikut :

Symetric Multiprocessing

   Pada sistem ini, prosessor-prosessor yang digunakan mempunya tugas-tugas tertentu. Prosesor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi dan mempunya tugas menjalankan tugas yang ditentukan oleh prosessor master.

6. Sistem Terdistribusi 

     Sistem Terdistribusi atau Distributed System adalah sistem yang mendistribusikan komputasi diantara beberapa prosessor. Prosessor yang terdistribusi pun berfariasi ukuran dan fungsinya. Prosessor-prosessor ini disebut degan site, node, komputer atau lainnya.
Beberapa keuntungan dari sistem terdistribusi ini antara lain :

a. Resource Sharing
    Ketika 2 buah site yang berbeda dihubungkan, maka user pada site satu dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh site yang lain. Contohnya, misalkan jika site A dan site B terhubung, maka user site A dapat menggunakan printer dari site B, sebaliknya user B pun bisa mangakses file user site B.

b. Peningkatan kecepatan komputasi
    Hal ini otomatis dapat dilakukan karena komputasi tertentu dapat dipartisi dalam sejumlah sub komputasi yang berjalan secara konkuren, sehingga sistem yang terdistribusi dapat mendistribusikan komputasi pada beberapa site secara bersamaan.

c. Lebih handal
    Sistem terdistribusi ini juga dinilai lebih handal, karena misalkan jika salah site gagal beroperasi, maka sisa site yang masih dalam satu sistem dapat menggantikan operasinya, sehingga tidak sampai menimbulkan kegagalan sistem. Secara umum, jika terjadi redudensi pada sistem maka sistem tetap dapat menjalankan operasinya meskipun satu atau beberapa site gagal.

d. Komunikasi
   Pada Sistem terdistribusi, beberpa prosessor pada site yang berbeda dapat saling bertukar informasi. User melakukan transfer file dengan user yang dalam satu sistem dengan menggunakan elecronic mail.
Sistem terdistribusi sering juga disebut dengan System Cilent-Server atau peer-to-peer, sehingga satu hal pokok yang paling dibutuhkan dari sistem ini adalah infrastruktur jaringan, berupa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Berikut adalah contoh arsitektur Sistem Terdistribusi atau Client-Server :

System Client-Server arsitecture
  
7. Sistem Terklaster

   Sistem Terklaster atau Clustered System adalah pengembangan dari Sistem Terdistribusi. Sistem ini juga memiliki kehandalan yang tinggi seperit sistem terdistribusi. Perbedaannya adalah Sistem Terklaster dapat memungkinkan dua atau lebih sistem untuk membagi penyimpanan sekunder bersama-sama.
   Model yang digunakan dalam sistem terklaster ada 2 model asymmetric clustering, yaitu dimana satu server menjalankan aplikasi sementara server lainnya standby, dan model symetric clustering, yaitu dimana semua hosting menjalankan aplikasi.

8. Sistem Real Time

    Sistem Real Time adalah Sistem yang digunakan bila terdapat ketetapan waktu pada operasi prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat control pada suatu aplikasi seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medis, sistem control industri dan lain-lain sebagainya.
   Jadi sistem ini dikembangkan untuk keperluan khusus, karena pemrosesan harus dikerjakan dalam waktu yang ditentukan atau jika tidak maka sistem akan gagal. Sebagai contoh dalam dunia robotic, intuksi yang diberikan oleh sistem harus dalam saat tertentu saja. Misalnya lengan robot jika tidak diinstruksikan untuk berhenti segera maka dapat merusak robot tersebut.
  Sistem Real Time juga memiliki 2 model yang digunakan, yaitu Sistem Hard Real Time, dan Soft Real Time. Sistem Hard Real Time menjamin tugas kritis diselesaikan tepat waktu. Penyimpanan sekunder terbatas atau bahkan tidak digunakan sama sekali, data perintah langsung dikirim ke ROM (Read Only Memory) dalam waktu singkat. Sedangkan Sistem Soft Real Time berfungsi menjalankan tugas kritis ayng mendapat prioritas lebih tinggi dari tugas yang lain. Ketika satu task selesai maka task berperioritas ini juga akan diselesaikan. Sistem ini sering digunakan hanya terbatas pada industri pengontrol robot.

9. Sistem Handheld
   
   Bahasan terakhir dalam postingan jenis-jenis operating system komputer ini adalah System Handheld. Yaitu sistem yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1990-an, yang lebih kecil lagi dari mikrokomputer yaitu dalam bentuk personal digital assistants (PDA). Sistem ini yang digunakan pada beberapa jenis telepon seluler saat ini. Sistem Handheld memiliki memory yang terbatas, prosessor dengan kecepatan rendah dan display screen yang kecil. Berikut ini adalah skema perkembangan sistem komputer dari sistem mainframe dulu hingga sistem handheld sekarang ini :

System handheld

Demikian postingan kali ini tentang :

Perkembangan Jenis-jenis Operating System Komputer

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita semua atas dasar-dasar Sistem Operasi Komputer. Terima kasih telah berkunjung. Jangan lewatkan juga artikel "Pengertian dan Fungsi Sistem Operasi". Nantikan postingan berikutnya,, Salam. :)
 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog