BREAKING

Thursday, November 7, 2013

Antara Ilmu dan Amal



         Assalamu'alaikum sahabat reader.
       Kali ini Ubung Style akan membahas tentang hubungan Antara Ilmu dan Amal. Sebagian dari kita, atau mungkin seluruhnya pasti sudah tidak asing lagi dengan pembahasan mengenai hubungan Antara Ilmu dan Amal ini, baik itu di dapatkan dari mendengarkan, membaca buku, majalah dan surat kabar ataupun Internet . Namun untuk memperdalam dan memperkaya ilmu kita bersama, tidak ada salahnya jika saya menguraikannya kembali, sebagai sarana untuk kita saling mengingatkan satu sama lain. Diantara point-point yang akan dibahas adalah : pengertian ilmu dan pengertian amal , hubungan antara keduanya, dan mana yang harus didahulukan.


Antara Ilmu dan Amal



1. Pengertian Ilmu dan Amal

         Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, masdar dari 'alima - ya'lamu, yang berarti tahu atau mengetahui.
Dalam bahasa Inggris ilmu biasa dipadankan dengan kata sciance dan pengetahuan dengan kata knowledge. Menurut kamus besar bahasa indonesia, "Ilmu adalah  pengetahuan tentang sesuatu dalam satu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat  digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu".
        Kedudukan ilmu dalam Islam itu sendiri adalah sangat penting dan dijunjung tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya ayat Al-Qur'an  dan hadits Nabi SAW yang membahas tentang Ilmu dan urgensinya, yaitu memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Firman-Nya dalam Qur'an surat Al-Mujadilah ayat 11  : 
Antara Ilmu dan Amal 2

         Sedangkan Amal adalah perbuatan, pekerjaan atau tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil atau tujuan terntentu. Jadi, amal adalah sebuah perwujudan dari suatu Ilmu.

2. Hubungan antara Keduanya, dan Mana yang Harus Didahulukan

        Orang bijak mengatakan bahwa "Ilmu tanpa amal adalah bagaikan pohon tanpa buahnya, dan amal tanpa ilmu itu buta". Hal ini dapat difahami bahwa jika seorang memiliki ilmu, maka ia harus mengiringi / melengkapinya dengan amal. Sebaliknya, suatu amal tidak akan bernilai baik, jika tidak dilandasi dengan ilmu yang benar. Olehnya itu keduanya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dapat melengkapi satu sama lain.
        Lantas mana yang harus didahulukan, Ilmu atau Amal ? Pertanyaan ini sama rumitnya dengan kita menanyakan telur atau ayam mana yang duluan. Untuk menjawabnya simaklah uraian berikut.
     Diriwayatkan bahwa suatu ketika, Khalifah Umar Ra berjalan bersama sahabat-sahabatnya, hingga melewati sebuah tempat yang di sana terdapat seorang pendeta nasrani yang sedang beribadah di gereja. Khalifah Umar melihat tanda-tanda bekas ibadah dan kelelahan  dari pendeta tersebut, beliaupun menangis. Para Sahabat lalu bertanya : "Wahai Amiirul Mu'miniin, apa gerangan yang membuatmu menangis ? Khalifah Umar menjawab : Saya menangis karena melihatnya bersusah payah dalam beribadah, tapi di akhiratnya akan di masukkan juga dalam neraka yang sangat panas".
        Kekhwatiran Umar tersebut adalah berdasarkan ayat Al-Qur'an Surat Al-Ghasyiah : 3-4 yang berbunyi :
Antara Ilmu dan Amal 3


     Ayat di atas memberikan gambaran jelas bagi kita bahwa betapa suatu amal yang sudah dilakukan dengan bersusah payah tapi tidak dilandasi dengan ilmu yang benar, maka amalan itu tidak mendatangkan kebaikan apa-apa bagi pelakunya kecuali api neraka. Pendeta tersebut sudah melakukan ibadahnya dengan susah payah dan begitu taat. Namun karenanya ilmunya (ajaran agamanya) tidak benar lagi, maka dia tetap akan masuk ke dalam neraka. Itulah yang membuat khalifah Umar menangis. Hal ini tentunya tidak saja berlaku kepada ahli kitab (umat non muslim), namun juga untuk muslim sekalipun. Misalkan jika cara sholatnya, dan sebagainya tidak sesuai dengan tuntunan yang benar, maka yang ia dapatkan bukannya pahala dan kebaikan melainkan dosa dan keburukan.
      Terlepas dari hal itu, dalam konteks kehidupan duniapun kita sadar bahwa ilmu itu sangat penting untuk menopang amal. Suatu amal / perbuatan tidak akan mendatangkan kebaikan jika tidak dilandasi dengan ilmu yang benar. Rasulullah Saw bersabda :
"Barang siapa beramal tanpa ilmu, maka apa yang dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan yang diperbaikinya"
        Bayangkan jika seorang kapten kapal laut di suruh menerbangkan kapal udara ( pesawat). Apa yang akan terjadi ? Mungkin saja dengan sedikit bersusah payah dia bisa menerbangkan pesawat, tapi beberapa saat kemudian dia akan menjatuhkannya dan mematikan seluruh penumpang bersama dengan dirinya. Itu terjadi karena sang kapten kapal tidak memiliki ilmu dan keahlian di bidang penerbangan. Begitu sebaliknya jika seorang kapten pesawat (pilot) disuruh melayarkan sebuah kapal laut, maka dia tidak akan seahli seorang kapten kapal.
        Sekali lagi itu membuktikan bahwa ilmu itu sangat penting dalam menopang amal. Suatu amal yang dilakukan tidak dibarengi ilmu yang benar, maka dia akan mendatangkan kerusakan. Imam hadits terkemuka yaitu Bukhari berkata :
"Al'ilmu Qabla Qauli Wal'amal (Ilmu itu sebelum berkata dan beramal)"

        Jadi sudah jelaslah bagi kita, bahwa ilmu itu adalah lebih didahulukan sebelum beramal. Kita sampai pada kesimpulan bahwa, berilmulah sebelum beramal. Karena amal yang dilakukan tanpa ilmu akan lebih banyak mendatangkan kerusakan dari pada kebaikan. Demikian postingan kali ini tentang

Antara Ilmu dan Amal

        Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan kita menjadi orang yang lebih bijak lagi dalam mengambil langkah. Amiin.. Baca juga artikel "Antara Iman dan Akhlak" . Sampai jumpa di postingan selanjutnya ..!! Wassalam.. :)



Share Artikel ke :

Facebook Google+ Twitter

About Admin""

Nama lengkap adalah saya Alfin Siddik Amrullah Buton", blogger asal "UBUNG, Kab.BURU, Prov.MALUKU", Web Blog ini berisi tentang sharing ilmu dan motivasi. Pembaca yang baik, selalu meninggalkan jejak. Berikan komentar terbaik anda tentang artikel ini

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Ubung Style
Created by FBTemplates | Re-design by Alfin Amrullah
Proudly powered by © Blogger
Support : Exonera 12 | English Grammar's Blog